Saka Pariwisata Gelar Kemah Bakti

Saka Pariwisata Gelar Kemah Bakti

KORANBERNAS.ID--Satuan Karya (Saka) Pariwisata Cabang Bantul yakni pramuka di bawah binaan Dinas Pariwisata menggelar Kemah Bhakti di Bukit Pengger, Desa Terong, Kecamatan Dlingo dan dibuka Ka Kwarcab, Drs Totok Sudarto, Sabtu (14/9/2019) pagi.

Turut hadir dalam pembukaan, pengurus Kwaran Dlingo,Pinsaka Annihayah ME.ng yang juga Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Kabid Peningkatan Kapasitas Antoni Hutagaol, serta 50 peserta dari berbagai sekolah yang berkemah hingga Minggu (15/9/2019) siang.

“Saka Pariwisata adalah salah satu bagian yang ikut berkontribusi bagi perkembangan wisata di Bantul. Harapannya anggota Saka Pariwisata dengan krida masing-masing akan memberi dampak positif kemajuan wisata di sini,”kata Anni.

Adapun krida dalam Saka Pariwisata terbagi menjadi tiga. Yakni Krida penyuluh yang bertugas memberikan penyuluhuhan dan sosialisasi kepariwisataan.

"Bagaimana mereka mampu mengajak masyarakat untuk berperilaku Sapta Pesona yakni aman tertib sejuk, bersih, indah, ramah tamah dan kenangan,” katanya.

Selanjutnya ada Krida Pemandu yakni memberi informasi tentang obyek wisata seluas-luasnya dan selengkap-lengkapnya, kepada masyarakat atau wisatawan yang datang ke Bantul.

Krida ketiga adalah krida kuliner yakni sebagai salah satu perwujudan Sapta pesona berupa kenangan, maka wisatawan diharapkan bisa terkenang di sebuah obyek wisata karena ciri makanan khasnya.

“Tidak lengkap rasanya mengunjungi obyek wisata tanpa menikmati kuliner. Contoh untuk Dlingo, ada tiwul ayu dan ada juga gudeg serta ingkung tanpa kuah,” katanya.

Maka anggota Saka bisa ikut mengembangkan berbagai kuliner untuk mendukung keberadaan sebuah obyek wisata.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Arya Nugrahadi selaku pemateri, berharap anggota Saka Pariwisata ikut berperan aktif mengembangkan sektor wisata di Bantul dan lebih luas adalah DIY.

Senada dikatakan Totok Sudarto yang berharap anggota Saka Pariwisata bisa terus mengembangkan ilmu yang mereka miliki, untuk kemudian bisa diaplikasikan dalam kegiatan mereka. Utamanya dalam sektor pariwisata.

“Misalnya ada wisatawan asing, ya silahkan sambil belajar Bahasa Inggris, praktek memberikan informasi soal pariwisata Bantul. Atau bisa juga menjadi pemandu,” katanya.

Usai materi, para peserta kemudian menggelar kegiatan penanaman pohon dan penyiraman serta bhakti lingkungan di seputar obyek wisata. Juga praktek pemandu dengan mentor dari Himpunan Pemandu Indonesia (HPI) Bantul serta pengelola Pinus Pengger. Acara dilanjutkan dengan lomba memasak nasi goreng di hari terakhir kemah.(SM)