Kisah Pedagang Bakso Beli Mobil Mewah Bayar Kontan
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- November 2019 menjadi momentum sangat membahagiakan bagi Subagyo dan keluarganya. Pedagang bakso di area Parkir Bus Abu Bakar Ali Yogyakarta ini mewujudkan mimpinya memiliki All New Terios. Tak tanggung-tanggung, dia membeli Terios tipe tertinggi seharga Rp 245 juta OTR (On The Road) secara cash alias kontan.
Ditemui di warungnya berukuran 1,6 x 6 meter di ujung utara Malioboro, Subagyo berkisah, sebagai perantau dari Wonosari Gunungkidul, awalnya dia tidak pernah bermimpi bisa membeli mobil yang relatif mewah itu. Dulu, yang ada di pikirannya hanya bagaimana caranya dagangan laris mampu menghidupi keluarga.
Saban hari, Subagyo memikul rombong baksonya berkeliling kota mencari konsumen. Salah satu kawasan yang selalu dia lewati adalah sekitar Malioboro.
“Tahun 1994 saya mulai keliling jualan. Alhamdulillah sedikit-sedikit uang saya kumpulkan. Sampai tahun 2013, saya bisa beli Hijet 1000. Senangnya bukan main. Sering saya ajak saudara dan tetangga ke Jogja nonton Sekaten. Saya isi penuh kadang sampai 13-14 orang. Biasanya saya tambah dingklik biar muat banyak,” kata Bagyo tertawa.
Waktu terus berjalan. Nasib orang tiada yang tahu. Saat sedang berjualan keliling, Subagyo tiba-tiba ditawari kios di area Parkir Bus Abu Bakar Ali. Dia pun tidak membuang peluang tersebut. Keyakinannya, kawasan parkir bus ini akan ramai karena berada di pintu utama masuk Malioboro.
Terbukti perhitungannya tidak meleset. Warungnya selalu ramai pembeli. Saat mulai berjualan menetap inilah, Subagyo dibantu istri dan anaknya semata wayang serta menantu, tidak hanya menjual bakso tetapi juga soto, mi ayam, bakmi dan gudeg. Semua ini, untuk memenuhi selera konsumen yang cukup beragam, mereka berdatangan sejak pagi kadang-kadang hingga larut malam.
“Pokoknya sampai sudah tidak ada bus pariwisata yang parkir, saya baru tutup warung. Kadang ya sampai dini hari, Mas. Semua kita kerjakan sendiri satu keluarga,” katanya.
Perjuangan dan sikap temen (telaten dan serius) keluarga ini, semakin membuahkan hasil. Berselang 4 tahun, Subagyo bisa membeli mobil Terios keluaran 2008. Pada November 2019, Terios lamanya pun sudah diremajakan lagi dengan membeli All New Terios.
“Sudah telanjur senang dengan Daihatsu. Pengalaman pertama pakai Hijet bisa ditumpangi 13 orang lebih, sudah jadi bukti kalau tangguh. Kaki-kakinya kuat. Irit lagi. Waktu itu Wonosari-Jogja pulang pergi cukup Rp 30 ribu,” jawab Subagyo saat ditanya alasannya setia dengan produk Daihatsu.
Tim Daihatsu memberikan kado ulang tahun untuk cucu Subagyo. (warjono/koranbernas.id)
Akrab
Selain yakin dengan produk, kakek dari satu cucu ini mengaku tidak mudah jatuh hati ke kendaraan merek lain. Keakrabannya dengan personel di Daihatsu Jalan Magelang menjadi pertimbangan utama. Demikian pula perhatian dan sikap ringan tangan mereka, termasuk di antaranya Arin Indartami selaku staf di sales counter, yang dulunya tetangga Subagyo.
“Meskipun tetangga, tapi saya kenalnya justru di kantor Daihatsu Jalan Magelang, Mas. Ternyata, kami dulu sama-sama tinggal di Bumijo Jogja,” kata Bagyo.
Saat mau menjual Terios lama, misalnya, Subagyo mengaku nyaris putus asa lantaran ditawar terlalu murah. Sudah beberapa orang berminat tapi penawaran mereka tidak memuaskan Bagyo karena dianggap terlalu murah.
Sampai akhirnya, Arin mengulurkan bantuan mengiklankannya melalui media. “Alhamdulillah, tidak lama ada yang berminat dan langsung menawar Rp 90 juta dari harga yang saya minta Rp 94 juta,” ungkapnya.
Bukan itu saja, kejutan lain juga diberikan Arin, saat All New Terios yang dia inginkan tiba di Jogja dan akan serah terima. Dirinya sama sekali tidak menyangka, Arin dan tim Daihatsu menyiapkan perayaan ulang tahun untuk cucunya Hilal Al Ghazali, yang berusia 3 tahun.
“Jadi saya terima unit baru bersamaan dengan perayaan ulang tahun cucu saya ini. Dan yang merayakan adalah Mbak Arin dan kawan-kawan dari Daihatsu Jalan Magelang. Kado yang istimewa,” tandasnya. (sol)