Saatnya Bantul Memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah

Saatnya Bantul Memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah

KORANBERNAS.ID, BANTUL --  Paguyuban Warga Bantul di Perantauan atau  Warkaban mengadakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2022 di Pendopo Parasamya. Acara itu dibuka Bupati Abdul Halim Muslih ditandai pemukulan gong, Minggu (27/3/2022). Sedikitnya 150 peseta hadir langsung, ratusan lainnya mengikuti secara online.

Kegiatan yang juga dihadiri sejumlah tokoh itu diisi seminar, pameran, kesenian hingga diskusi panel bertema Warkaban Perkuat Silaturahmi, Menuju Bantul Sejahtera.

Ketua Warkaban, Didik Akhmadi, mengatakan ada empat isu menarik dibahas yaitu riset dan inovasi, lingkungan hidup dan pengelolaan sampah, pertanian serta pariwisata.

"Ini adalah upaya terobosan dari Warkaban, bagaimana  kita memberikan sumbangan pemikiran ketika arus kebijakan nasional ini mengarah kepada penyatuan lembaga riset dan inovasi. Nah kita mulai menggagas ini dari lingkungan masyarakat supaya nanti pada saatnya Bantul bisa membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah atau BRIDA," kata Didik.

Silatnas juga diisi diskusi dengan tujuan menampung gagasan riset dan inovasi dari Organisasi  Perangkat Daerah (OPD), masyarakat maupun perguruan tinggi.

Akumulasi gagasan tersebut bisa dicatat dan disimpan sebagai bahan pemikiran mewujudkan kelembagaan BRIDA. Diskusi dengan topik riset dan inovasi ini menunjukkan paguyuban Warkaban mengembangkan sikap partisipasi aktif, positif dan konstruktif.

Sekjen Warkaban, Edi Darsono, mengatakan Warkaban memiliki motto  Guyub Rukun Migunani.  Silatnas bukan hanya ajang silaturahmi tetapi  juga memberikan manfaat bagi Bantul dan secara luas kepada negara ini.

Hadir pula beberapa tokoh dewan pakar  sebagai pengisi acara. Mereka adalah sosok-sosok dari Bantul yang mempunyai jabatan-jabatan penting di negeri ini atau orang yang punya kemampuan di bidangnya.

Anggota Warkaban, lanjut Edi, mencapai 7.000 orang dan 1.500 di antaranya berada di Jabodetabek. Selebihnya tersebar di berbagai provinsi. Terbentuk kepengurusan di 18 provinsi serta perwakilan luar negeri.

"Kita memiliki  beberapa kegiatan, baik untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan anggota, kegiatan sosial hingga upaya berkontribusi memajukan masyarakat Bantul,” jelasnya.

Setidaknya ada lima program yang selama ini dilaksanakan Warkaban, yakni layanan sosial, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, akses ilmu pengetahuan, dan pemulihan nilai-nilai sejarah dan budaya.

Paguyuban bersifat terbuka, guyub rukun, melestarikan budaya gotong royong, saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.

Berbagai aktivitas dan kegiatan sosial telah dilakukan organisasi yang berdiri 9 Oktober 1981 tersebut. Termasuk  kepedulian sosial yang menyelenggarakan santunan anak yatim, bantuan air bersih saat kekeringan.

Sejak berdiri, kepengurusan silih berganti. Ketua paguyuban periode 1981-1996 dipimpin oleh Drs Soedharsono, ketua periode kedua 1996-2018 dipimpin oleh dr Roeshadi. Mulai tahun 2019 hingga saat ini  Paguyuban Warkaban dipimpin oleh Didik Akhmadi.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan diaspora Bantul untuk kemajuan daerahnya, walaupun sudah berkarya dan bekerja di luar Bantul.

"Saya agak emosional, kehadiran saudara-saudara kita warga Kabupaten Bantul yang ada di perantauan, yang demikian besar memiliki perhatian terhadap kemajuan dan masa depan Bantul. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk sedulur semua," kata Halim. (*)