Dari Hasil Penjualan Botol Plastik, Siswa SMPN 4 Pandak Berbagi Takjil

Dari Hasil Penjualan Botol Plastik, Siswa SMPN 4 Pandak Berbagi Takjil

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Mengawali bulan April, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Negeri 4 Pandak Bantul berbagi takjil, Sabtu (1/4/2023) sore.

Pembagian dilakukan di depan sekolah yang berada di Dusun Ngaran Gilangharjo Pandak. Selain itu, juga ke sekitar sekolah. Ketua OSIS, Alfin Dimas Andreas, mengatakan jumlah takjil yang dibagikan ada 300 bungkus.

"Dana yang digunakan dalam kegiatan ini berasal dari hasil penjualan botol plastik.  Jadi, setiap hari botol-botol plastik di sekolah kita kumpulkan, lalu setiap dua minggu atau sebulan sekali kita jual. Nah uang tersebut kita  dikumpulkan dan digunakan untuk acara sore hari ini," kata Alfin.

Menurut dia, kegiatan berbagi takjil ini memiliki tujuan untuk memperbesar silaturahmi OSIS SMPN 4 Pandak dengan masyarakat, saat bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.

Kepala  SMPN 4 Pandak, Sudaryanta MPd, mengatakan kegiatan berbagi takjil adalah inisiatif anak-anak OSIS di bulan Ramadan.

"Mereka ingin ada aktivitas yang positif dan bermanfaat bagi orang lain," katanya. Maka dipilih berbagi takjil. Memang, sumber dana kegiatan dari hasil penjualan botol-botol plastik.

"Di sekolah ini ada kegiatan pengumpulan botol plastik. Kita membuat  tempat  khusus dan siswa buang di situ. Lalu sama OSIS diambil, dikumpulkan dan dijual," katanya.

Program ini telah berjalan sekitar delapan bulan. "Jadi,  daripada menjadi permasalahan soal sampah, maka kita fasilitasi tempat pembuangan. Selain penyelamatan lingkungan juga bernilai ekonomi," katanya.

Tidak hanya dijual, botol plastik juga  digunakan untuk kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada semester bertema kewirausahaan.

"Botol plastik tadi bisa dimanfaatkan untuk pembuatan vas bunga dan karya lain," katanya.

Pihak sekolah, lanjut Sudaryanta, selalu mendukung apapun kegiatan siswa yang bersifat positif. Tujuannya agar mampu mengeliminir kegiatan negatif atau kenakalan remaja. Misal kejahatan jalanan, geng, perkelahian, merokok, miras dan lainnya.

"Maka berbagai  hal  yang tidak baik harus diantisipasi dengan  kegiatan  positif seperti berbagi takjil. Kita di sekolah juga memberi wadah anak mengikuti kegiatan  karawitan, tari dan beragam kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Kami berharap   diawali dari sekolah akan memberi kontribusi Bantul mengurangi permasalahan kenakalan remaja," katanya. (*)