Ratusan Juta Angkatan Kerja Tidak Terlatih, Program Prakerja Kembangkan Ekosistem

Ratusan Juta Angkatan Kerja Tidak Terlatih, Program Prakerja Kembangkan Ekosistem

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) dari 145 juta angkatan kerja, baru 10 persen yang piawai dan terlatih untuk terjun ke dunia kerja.

Kondisi ini tentu memprihatinkan, dengan minimnya ketrampilan yang dimiliki maka dapat dipastikan mereka akan tersingkir oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kemampuan termasuk pekerja asing.

"Kita punya 145 juta angkatan kerja, tapi sekitar 89-90 persen belum pernah dapat pelatihan, jadi saat lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi dilempar (terjun ke dunia kerja), ya cuma 10 persen itu yang lolos," ungkap Dedi Noor Cahyanto, Chief of Staf PMO Prakerja Kementerian Koordinator Perekonomian saat mengukuhkan kerja sama Program Kartu Prakerja di UII Yogyakarta, Jumat (3/2/2023).

Ironisnya pemerintah tidak mungkin mampu melatih 145 juta angkatan kerja agar memiliki ketrampilan yang mumpuni untuk setiap individu yang akan terjun ke dunia kerja. Berbagai program yang digulirkan pemerintah hanya mampu menyerap sekitar 800 ribu angkatan kerja.

"Sampai kiamat, maka kita tidak akan bisa mengejar bonus demografi. Kita tidak akan bisa menghadirkan sosok-sosok (angkatan kerja) yang punya softskill," ujarnya.

Direktur Teknologi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Samsu Sempena, mengungkapkan minimnya pelatihan angkatan kerja membuat konsep Program Kartu Prakerja dibuat kultur baru.

Dia ntaranya melalui kerja sama dengan  penyedia pelatihan di ekosistem Prakerja memungkinkan adanya persaingan sehat.

Sebelum masuk ekosistem, mereka diseleksi ketat. Puluhan indikator asesmen harus dilalui, sebelum bergabung ke ekosistem kartu Prakerja. Begitu berhasil, mereka pun belum tentu laku karena peserta bebas memilih yang cocok untuk kebutuhan mereka.

“Untuk melakukan proses asesmen ini, kami dibantu asesor pelatihan dari lembaga-lembaga pendidikan terbaik di Indonesia yang bersifat independen," paparnya.

Direktur Bebas Jam Kerja, Andi Pranata, menambahkan  mahasiswa bisa mengikuti pelatihan Prakerja. Sekitar 50 ribu voucher pelatihan Bebas Jam Kerja disediakan bagi mahasiswa UMY dan UII. Berbagai pilihan bisa diakses dengan waktu pelatihan selama enam jam.

"Kami ingin membantu teman-teman mahasiswa untuk mempertajam softskill terutama di bidang seni. Ada banyak hal yang bisa dipelajari, terpenting mereka suka seni dahulu, pasti akan bermanfaat," tambahnya. (*)