Rustriningsih Seperti Sedang Reuni dengan Tukang Becak

Rustriningsih Seperti Sedang Reuni dengan Tukang Becak

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Rumah keluarga Rustriningsih di Jalan Veteran, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, dua hari terakhir ramai didatangi masyarakat, sebagian besar tukang becak. Mereka datang tidak untuk memberi dukungan politik seperti ketika Rustri mengawali karir politik di PDI Perjuangan 25 tahun yang lalu. Tukang becak datang ke rumah Rustri itu untuk menikmati makan siang yang disiapkan majelis taklim Hj Rutriningsih.

Suasana berkumpulnya tukang becak itu mengingatkan awal karir politik Rustri pada dasa warsa 1990-an. Bupati Kebumen periode 2000–2005, 2005–2008 dan Wakil Gubernur Jateng periode 2008–2013 ini sudah cukup lama meninggalkan kegiatan politik praktis. Sekarang lebih banyak kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

“Sejak kemarin, Pak Nanang, majelis taklim memberi bantuan makan siang kepada masyarakat. Hari ini disiapkan 100 porsi,“ kata Rustriningsih kepada koranbernas.id, di sela menunggu kegiatan makan siang bersama, Rabu (19/8/2020).

Menu makan siang yang sudah disiapkan di piring itu terdiri atas sayur tahu, gulai daging sapi, krupuk, serta buah pepaya.

Ada seorang tukang becak yang bekerja di rumah ini dan menjadi koordinator tukang becak yang berkenan makan siang di rumah Rustriningsih.

Antusias mereka cukup besar. Pukul 12.00 mereka nampak sudah datang ke rumah Rustri. Ketika pintu gerbang rumah belum dibuka, mereka dengan sabar menunggu di depan rumah Rustri.

Ketika pintu yang dijaga seorang ibu anggota majelis taklim itu dibuka, mereka masuk tertib, lima-lima. Kurang dari 40 menit, 100 porsi makan habis.

Sebelumnya mereka telah cuci tangan dengan sabun yang telah disiapkan di luar pagar. Dua ibu mengukur suhuh badan dengan thermometer gun dan mencatat suhu badan, nama, serta tempat tinggal. Mereka nampak tertib. Sungguh suasana yang mengharukan.

“Ada yang datang satu keluarga. Ibu, bapak, dan dua anaknya,“ kata Rustri.

Kepada koranbernas.id, satu keluarga yang datang bersamaan itu mengaku warga Kecamatan Pejagoan. Keluarga ini mencari nafkah menjadi tukang becak. Isterinya menjual balon karet gas. Dua anaknya berumur di bawah lima tahun. (eru)