Rias Pengantin, Pernah Dibayar Buah dan Ayam Goreng

Rias Pengantin, Pernah Dibayar Buah dan Ayam Goreng

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dunia tata rias pengantin terus berkembang, baik yang tradisional ataupun modern. Begitupun untuk busana pengantin, juga terus berkembang dari waktu ke waktu.

Perias pegantin kenamaan, Suryadi Andi Sulistyono atau yang tenar disapa Andy Putra, mengatakan dari berbagai jenis rias pengantin, dirinya memilih konsisten pada jenis tata rias paes gaya Jogja maupun Solo.

“Kedua jenis tata rias ini tetap menjadi favorit sepanjang masa dan mampu bertahan, kendati dunia tata rias terus mengalami perkembangan,” kata Andy saat berbincang dengan wartawan di press room Bantul, Rabu (5/02/2020).

Selain tata rias paes gaya Jogja dan Solo, Andy juga menguasai paes Solo Putri, Yogya Putri, Paes Ageng Jangan Menir, Kanigaran hingga paesan yang juga dipadu dengan busana pengantin muslimah.

“Saya konsisten untuk bergelut pada tata rias pengantin spesialis paes. Dan tidak semua orang bisa konsisten dengan ini,” kataya.

Tata rias pengantin paes, lanjut Andy, hingga kini penggemarnya tetap tinggi. Banyak yang mengatakan dengan paes pengantin, kecantikanya kian terpancar dan membuat yang melihat pangling.

“Kalau dipaes seorang pengantin itu terlihat berbeda atau manglingi sehingga banyak yang menyukai jenis rias ini.  Namun demikian tetap harus diperhatikan beberapa hal ketika pengantin menggunakan adat, misalnya soal sesaji,” katanya.

Mulai sesaji saat pasang bleketepe atau janur kuning yang menandakan empunya rumah sedang memiliki hajat, prosesi siraman, saat malam midodareni hingga saat digelarnya upacara  panggih.

Pria asli Purworejo yang menekuni dunia tata rias sejak kelas 2 SMA itu menambahkan, saat ini yang sedang tren dalam dunia rias pengantin adalah flawles bowl.

“Tata rias ini adalah tata rias yang soft bagi pengantin, namun ada beberapa bagian yang dipertajam. Misal bibir atau lisptik yang dipertajam atau bagian matanya,” kata pria yang mendapat ilmu merias dengan kursus 4 bulan selepas SMA  tersebut.         

Perkembangan dunia tata rias, lanjut Andy, terus diikutinya dengan banyak menimba ilmu secara otodidak. Sehingga tidak heran, pria  yang mengawali dunia rias tahun 2001 dengan bayaran Rp 75.000 ini pun banyak yang mengorder saat orang menggelar acara nikahan.   Karena memang riasanya halus, manglingi dan bisa menyesuaikan  dengan tren sekarang.

Kendati demikian, Andy Putra tetap memupuk jiwa sosialnya. Bagi orang tidak mampu ataupun yatim piatu, dia memberikan layanan rias pengantin gratis.

“Bahkan saya pernah dibayar dengan buah-buahan dan ayam goreng karena memang pihak mempelai tidak memiliki biaya untuk membayar rias pengantin. Saya memang tidak meminta upah atau meminta bayaran bagi orang yang tidak mampu ataupun anak yatim piatu yang menikah. Saya sangat bersyukur atas apa yang saya capai saat ini, dan ini adalah bagian kasih saya dan kepedulian saya kepada sesama,” katanya. (eru)