Raut Wajah Peltu Gunadi Seketika Berubah
KORANBERNAS, YOGYAKARTA – Peltu Gunadi, staf Korem 072/Pamungkas ini raut wajahnya seketika berubah, Selasa (02/03/2021), usai mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari tim vaksinator. Dia mengaku tidak ada efek samping dirasakannya usai vaksinasi.
“Ternyata apa yang dibilang di sosia media itu hoax. Katanya, kalau habis disuntik nanti sakit perut lah, atau lemas lah. Ternyata, setelah disuntik saya tidak apa-apa,” ujar pria yang bertugas pada Bagian Jasrem Korem/072 Pamungkas itu.
Dirinya senang memperoleh prioritas program vaksinasi nasional tersebut. Gunadi lantas mengajak masyarakat tidak takut disuntik vaksin.
“Saya bangga turut menyukseskan program pemerintah. Jadi, kalau ada masyarakat yang masih takut karena berita-berita di sosmed, saya pastikan itu hoax,” ungkapnya.
Pasca-vaksinasi bagi tenaga kesehatan yang berdinas di seluruh layanan kesehatan di bawah naungan Korem 072/Pamungkas, terhitung mulai Selasa anggota TNI yang menjadi bagian Korem Pamungkas mulai mendapatkan suntikan.
Letkol CKM Zamroni selaku Kepala Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Dr Soetarto menyebutkan, setidaknya ada 130 personel Korem dan 160 anggota Kodim mendapat suntikan vaksin di RS DKT dr Soetarto Yogyakarta pada hari pertama vaksinasi.
“Kita serentak hari ini (Selasa) di seluruh fasyankes di bawah Korem 072 Pamungkas melakukan vaksinasi tahap kedua,” ujar Zamroni.
Dari jumlah yang mendapat suntikan memang masih terbatas. Sedangkan jatah vaksinasi selanjutnya, Zamroni menerangkan, pihaknya akan menunggu instruksi lebih lanjut dari Mabes TNI.
“Ini memang kuota dari pemerintah pusat alokasinya seperti itu. Artinya kita akan memberikan dua kali dosis. Jadi, untuk Korem 130 personel, dan Kodim 160 personel. Total 290 personel, nanti dua kali dosis. Injeksi kedua nanti 14 hari lagi. Untuk perencanaan ke depan kita masih menunggu instruksi lebih lanjut,” terangnya.
Bangga
Dokter spesialis urologi itu menyebutkan, prioritas penerima vaksin dari jajaran Korem 072 Pamungkas diutamakan jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa). Alasannya, Babinsa ujung tombak yang berkomunikasi langsung dengan masyarakat hingga tingkat desa atau akar rumput.
“Sasaran utama kami adalam Babinsa, terutama untuk petugas (Babinsa) yang melakukan tracing (Covid-19) di wilayah masing-masing. Kemudian yang kedua adalah rekan kami yang langsung berhubungan dengan pelayanan publik, baik di Korem maupun Kodim,” tandas Zamroni.
Perasaan bangga terlihat dari roman muka para prajurit Korem 072/Pamungkas pasca-mengikuti vaksinasi. Dengan keikutsertaan pada program nasional tersebut, mereka semakin percaya diri melaksanakan tugas di lapangan.
“Ya perasaannya jelas bangga,” kata Pelda Prapto yang berdinas pada Bagian Penrem Korem 072/Pamungkas.
Ditanya perasaannya sebelum disuntik, Prapto mengaku agak sedikit grogi. Namun dia yakin, program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah memiliki tujuan mulia demi mengatasi pandemi dan memulihkan sendi-sendi kehidupan berbangsa serta bernegara seperti sedia kala.
“Was-was aja tadi, tapi ternyata enak juga karena nggak ada apa-apa. Sebelum divaksin juga ditanya, apa punya alergi atau penyakit apa, tadi di meja tiga,” ucapnya.
Paur Yankes RS DKT Yogyakarta Letda Ahmadi menambahkan, demi mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihak rumah sakit telah menyediakan posko khusus. RS DKT Dr Soetarto juga siap merawat anggota TNI yang mengalami gangguan kesehatan pasca-injeksi vaksin.
“Apabila terjadi keluhan seperti pusing, mata kabur dan berkunang-kunang, maka penderita segera dibawa ke tempat pelayanan yang memenuhi standar di rumah sakit ini. Jangan sampai, setelah di sini nggak apa-apa, nanti diam-diam pulang ternyata terjadi sesuatu, maka sebelum pulang diyakinkan betul tidak terjadi apa-apa setelah penyuntikan,” papar Ahmadi. (*)