Puan Minta THR dan Gaji ke 13 untuk ASN Tepat Waktu
KORANBERNAS.ID, JAKARTA—Ketua DPR RI Puan Maharani mengharapkan, pemerintah dapat mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tepat waktu. Dengan pencairan yang tepat waktu, tentu saja masyarakat dapat dengan segera menggunakan untuk berbelanja keperluan lebaran.
Namun di sisi lain, Puan juga berharap, masyarakat bisa cerdas dalam menggunakan dan membelanjakan dana mereka. Sehingga dana tambahan ini dapat menjadi bagian dari upaya bersama menggerakan perekonomian layaknya bola salju yang makin lama makin membesar.
“Belanjalah dengan kesadaran untuk membantu bergeraknya aktivitas ekonomi bangsa kita sendiri, dengan membeli produk produk konsumsi buatan bangsa sendiri,” kata Puan sebagaimana rilis yang dikirimkan ke koranbernas.id, Senin (25/4/2022) malam.
Dengan cara ini, maka penerima manfaat tidak saja dapat memenuhi kebutuhan rutin harian dan kebutuhan saat hari raya, tapi sekaligus membantu tetangga, membantu sanak famili dan handai taulan, membantu masyarakat dan bangsa dan pada akhirnya juga akan membantu diri kita sendiri.
Pengamat ekonomi rakyat, Mirah Kusumaningrum mengatakan, upaya membangun ekonomi tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. Tulang punggung pembangunan ekonomi bangsa justru terletak pada kearifan masyarakat dalam mengatur atau memanage dananya.
Berbagai dukungan ekonomi telah digelontorkan oleh pemerintah RI lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pada tahun 2022 ini dana bantuan bidang penguatan pemulihan ekonomi masyarakat program PEN ini mencapai Rp 141,1 triliun.
Pada anggaran PEN 2022, terdapat tiga program atau kluster yang masih akan bergulir selama setahun ke depan yaitu bidang kesehatan (Rp117,9 triliun), perlindungan masyarakat (Rp154,8 triliun), dan penguatan pemulihan ekonomi (Rp141,4 triliun). Pagu anggaran terbesar yaitu ditujukan untuk kebutuhan perlindungan masyarakat.
Pada program ini, sejumlah program bantuan sosial yang ada pada tahun sebelumnya akan kembali digulirkan. Sejumlah bantuan tersebut di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM, Kartu Prakerja untuk 2,9 juta peserta, Dukungan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Bantuan Langsung Tunai di desa yakni BLT Desa.
“Belum lagi terhitung bantuan ekonomi Crash Program seperti BLT minyak goreng yang digelontorkan bulan ini sebagai akibat fenomena dadakan langkanya minyak goreng di pasaran akibat harga CPO dunia yang melangit,” kata Mirah.
Namun program dari pemerintah, perlu dan bahkan harus diimbangi dengan cara berbelanja masyarakat yang bijak. Yakni dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan mengutamakan pembelian produk atau barang yang memang diproduksi oleh masyarakat kita sendiri.
“Kalau bisa belanja di pasar, mengapa harus ke toko besar berjejaring. Kalau bisa mengonsumsi barang buatan dalam negeri, jangan membeli produk impor. Dengan cara itu, maka perputaran dana di masyarakat akan semakin memperkuat produsen-produsen domestik dan pada saatnya nanti akan mampu mendukung perkembangan industri dalam negeri,” katanya. (*)