Hindari Kemacetan Puluhan Kilometer, Puan Ingatkan Pentingnya Pengamanan Ekstra

Hindari Kemacetan Puluhan Kilometer, Puan Ingatkan Pentingnya Pengamanan Ekstra

KORANBERNAS.ID, JAKARTA—Kemacetan panjang hingga puluhan kilometer di dalam tol saat musim mudik Idul Fitri 2016 silam, ternyata menjadi kenangan pahit bagi Ketua DPR RI Puan Maharani. Cucu proklamator ini, mengaku masih ngeri dengan peristiwa yang sempat memakan korban jiwa itu.

“Mudik lebaran adalah tradisi yang sejak dulu dilakukan masyarakat kita. Mereka mudik untuk berkumpul dengan keluarga untuk bermaaf-maafan saat Idul Fitri setelah sebulan berpuasa. Adalah tugas dan kewajiban kita semua untuk memastikan tradisi ini berjalan dengan lancar, warga mudik dan nantinya kembali lagi ke kota dengan lancar dan aman,” kata Puan Maharani, Senin (25/4/2022) malam.

Terkait musim mudik tahun ini, Puan mengingatkan pemerintah mempersiapkan detail kebutuhan masyarakat dan pengamanan di setiap titik keramaian selama perjalanan mudik. Puan menekankan pentingnya persiapan, agar tidak terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti pada 2016.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Mayarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengungkapkan, upaya yang bisa ditempuh untuk mengurai kemacetan adalah dengan menghindari berangkat pada tanggal puncak arus mudik.

“Kalau berangkatnya bareng-bareng ya macet,”ucapnya.

Djoko menilai semakin banyak yang menyerukan kesiapan pada puncak arus mudik, maka masyarakat akan teredukasi untuk tidak mudik bersamaan dan bisa memilih alternatif tanggal.

“Kan kalau banyak yang sampaikan, orang jadi berpikir pulang duluan, pulang duluan,” terang Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

Djoko menyoroti pemilihan dan waktu perjalanan. Ia menyarakan agar pemudik berupaya menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik, hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa, cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian, update selalu informasi lalu lintas melalui saluran resmi Jasa Marga.

Djoko juga menyoroti penerapan protokol pencegahan Covid-19. Menurutnya mudik Lebaran tahun ini harus tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta ditambahkan aspek kesehatan dan bertanggung-jawab.

“Mudik kali ini layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, puncak arus mudik tahun ini diperkirakan jatuh pada 28-30 April 2022. Puncak arus mudik terjadi karena pada saat itu masyarakat bersama-sama berangkat untuk mudik, sehingga terjadi kemacetan di jalur utama mudik.

“Saya berharap, masyarakat mempersiapkan keberangkatan mudik dengan mempertimbangkan waktu terbaik, supaya bisa menghindari kemacetan parah di jalur-jalur mudik,” imbuh Puan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi mengatakan, pemerintah telah berupaya maksimal untuk mengantisipasi kemacetan saat arun mudik dan balik 2022. Budi berharap, masyarakat yang akan bepergian dapat mengatur waktu perjalanan misalnya tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik.

Adapun perkiraan titik kemacetan di antaranya untuk Banten adalah di pasar, exit/entry Tol Bitung, exit/entry Tol Balaraja Barat, Pertigaan Asem, Pertigaan Cilegon, Modern Cikande, Terminal Pakupatan, Simpang Kebon Jahe, Alun-alun Kramat Watu, Pelabuhan Merak, Pertigaan Labuan, Lampu Merah Malang Nengah, Simpang Malimping, dan Terminal Bayah.

Jawa Barat Budi mengatakan di Jawa Barat diperkirakan ada 6 titik yang bakal memicu kemacetan. Hal itu disebabkan karena keberadaan pasar tradisional yang terletak tepat di sisi jalur utama Pantura di Cirebon. Perkiraan titik kemacetan di Jawa Barat adalah Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, untuk menekan kemacetan, pemerintah akan menerapkan arus satu arah (one way) di jalan tol Jakarta menunju Cirebon dan mengarah ke Jawa Tengah mulai 28 sampai 30 April 2022.

Sedangkan arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta untuk sementara dialihkan ke jalur arteri Pantura. Simpul kemacetan juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Sukabumi. Sebab, wilayah itu adalah salah satu daerah tujuan mudik sekaligus wisata. Lokasi di Sukabumi yang rawan kemacetan saat arus mudik adalah di Pasar Cicurug dan Simpang Cidahu, kecamatan Cicurug. Selain itu perkiraan titik macet lain di Sukabumi adalah Simpang Stasiun dan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda.

Jawa Tengah menurut Budi, titik perkiraan kemacetan arus mudik di Jawa Tengah antara lain di arah Magelang menuju Yogyakarta, Salatiga, Boyolali yang mengarah ke Kartasura. Titik macet lainnya adalah Pasar Losari, Simpang 3 Pejagan, Pasar Brebes, Terminal Tegal, Pasar Comal, Pasar Wiradesa Jalan Pemalang, Pasar Tumpah dan ruas Jalan Kaligawe di Kota Semarang. Simpul kemacetan di wilayah Pantura Jawa Tengah pada arus mudik tahun ini diperkirakan terletak di pasar tumpah Demak dan Jepara, perbatasan Kudus-Pati, Jalan Diponegoro Rembang, Pasar Rembang, Swalayan Luwes Blora, dan Pasar Jepon Blora.

Selain itu, perkiraan simpul kemacetan lain di Jawa Tengah dalam arus mudik 2022 meliputi Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Banyumanik, Semarang, Jalan Gatot Subroto Ungaran, Jalan Diponegoro Ungaran, perbatasan Bawen-Salatiga, Jalan Kartosuro, Pasar Payaman Magelang, Simpang 3 Keprekan, Simpang 3 Mendut, Simpang 3 Soedirman, dan Pasar Borobudur di Magelang.

Untuk Jawa Timur titik rawan kemacetan di antaranya di pintu tol Sidoarjo, tol Kejapanan di Waru Gunung, Tol Singosari, dan Tol Pandaan Menurut Dirlantas Polda Jatim Latief Usman, mereka akan mengambil kebijakan untuk meloloskan kendaraan jika antrean di pintu tol mengular hingga 1 kilometer. Selain itu, mereka akan menerapkan one way mulai tol Km 575 sampai dengan Surabaya jika terjadi kemacetan. (*)