Program Kartu Prakerja Meningkatkan Kemandirian

Program Kartu Prakerja Meningkatkan Kemandirian

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA --  Partisipasi perempuan di Indonesia memasuki dunia kerja masih minim. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional, hanya mencapai 53.34 persen dibandingkan laki-laki yang mencapai 80 persen.

Untuk meningkatkan partisipasi perempuan,  pemerintah terus menggulirkan program Kartu Prakerja.

Berbagai pelatihan online yang disediakan di ekosistem Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan perempuan kembali ke pasar kerja dengan berwirausaha mandiri dari rumah.

"Melalui program kartu prakerja yang berjalan secara online sejak awal hingga akhir, perempuan diberikan kesempatan berdaya melalui pelatihan dari rumah sendiri, meski tidak bekerja di perusahaan," papar Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja pada Mini Temu Raya Kartu Prakerja Fest yang diselenggarakan lembaga pelatihan Baking World di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (15/10/2022).

Secara nasional, berbagai riset menunjukkan Program Kartu Prakerja berdampak positif dalam aspek peningkatan keterampilan, kemandirian finansial, serta inklusi keuangan. Menurut data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 49 persen. Penerima Kartu Prakerja adalah perempuan.

Selain itu, sejak mengikuti Program Kartu Prakerja, terjadi pertumbuhan wirausaha perempuan Penerima Kartu Prakerja sebesar 42 persen menjadi 1,4 juta wirausaha perempuan.

Temu Raya Kartu Prakerja Fest kali ini diikuti 1.500 peserta dan lebih dari 1.000 peserta tersebut adalah alumni Program Kartu Prakerja.

“Senang melihat dan mendengarkan cerita mereka langsung hari ini. Ini jadi kebahagiaan dan definisi sukses bagi saya,” paparnya.

Acara ini juga menjadi ajang bagi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan lembaga pelatihan Baking World untuk mendengar langsung para penerima manfaat Kartu Prakerja menerapkan ilmu membuat makanan dan minum serta bertransformasi kehidupan.

Terdapat 26 booth usaha makanan dan minuman alumni Program Kartu Prakerja lulusan Baking World yang mayoritas milik perempuan. "Acara ini menjadi ajang promosi produk para alumni selama program pelatihan," jelasnya.

CEO & Founder Baking World, Willy Tandra,  mengungkapkan keberhasilan Program Kartu Prakerja tidak terlepas dari dukungan lembaga-lembaga pelatihan di dalam ekosistem.

Baking World dalam program ini tidak hanya memberikan pelatihan membuat kue tapi juga menyeluruh secara bisnis.

"Dari mulai cara menghitung harga pokok, proses pembuatan yang higienis, branding, packaging dan serta cara menjual produk, sehingga tidak merugi," jelasnya.

Lembaga Pelatihan Baking World berdiri pada awal 2018 dengan menawarkan kursus luring atau membuat kue dan memasak yang seluruh materinya melewati proses seleksi.

Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan oleh lembaga pelatihan.

Pendampingan Baking World antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven.

“Dengan pendampingan kontinu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan,” paparnya. (*)