Persis Solo Ganti Rugi Kerugian Kedai Kopi yang Dirusak Suporter

Persis Solo Ganti Rugi Kerugian Kedai Kopi yang Dirusak Suporter

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Kedai kopi yang menjadi sasaran perusakan oknum suporter di kawasan Tugu Pal Putih sudah kembali berjualan. Pengunjung pun tidak berkurang jika dibanding hari-hari sebelumnya. Bahkan bertambah dengan datangnya para sahabat untuk sekedar berucap prihatin dan memberikan dukungan kepada pemiliknya.

Kaca depan yang pecah akibat lemparan batu ditutup sementara menggunakan selotip berwarna cokelat. Meja barista dan peralatan kopi yang rusak sudah diperbaiki sebisanya dan ditata seperti sediakala.

"Belum sempat pesan kaca mas, repot banyak urusan beberapa hari ini," kata Lukman, pemilik omman kopi saat ditemui di kedainya Rabu (27/7/2022) malam.

Kedai kopi khas temanggung yang berdiri sejak 2014 ini bernasib apes saat kericuhan suporter pada Senin (25/7/2022) lalu. Beberapa oknum suporter  Persis Solo merangsek masuk kedai dan menghantamkan kursi panjang ke meja barista. Tak ayal beberapa peralatan vital pengolah kopi rusak karenanya. Kaca depan toko pun pecah terkena lemparan benda keras dari luar.

Siang itu Lukman menghubungi seluruh karyawannya untuk datang ke kedai. Dia mengajak mereka untuk membersihkan pecahan kaca, gelas dan biji kopi yang berhamburan akibat hantaman kursi. Malam hari kedainya tutup, selain memang harus mengganti beberapa peralatan vital, dia juga ingin mengumpulkan seluruh karyawannya untuk refreshing.

"Ya refreshing sik semalam, sambil ngobrol menghilangkan trauma," ujarnya.

Sejak sore sebenarnya pihak manajemen suporter Persis Solo telah berusaha menghubungi Lukman. Beberapa panggilan telepon dan pesan melalui akun sosial media ia lewatkan begitu saja. Alih-alih aktif dengan gawainya, ia memilih untuk tidak merespon banyak pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.

"Saya sengaja mematikan telepon genggam agar tidak terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan perihal kerusakan yang dialami. Ternyata sore itu pula manajemen persis menghubungi beberapa kali. Melalui panggilan dan direct mention ke akun sosial media," lanjutnya.

"Belum berpikir untuk mengajukan klaim ke manajemen suporter," jawabnya saat ditanya usai kejadian. Kala itu dia memilih untuk fokus pada merapikan pecahan barang-barang yang rusak dan menghilangkan trauma karyawannya yang nyaris dikeroyok pelaku.

Namun melalui community managernya Persis Solo terus berupaya untuk bisa bertemu langsung dengan Lukman untuk membahas kerugian akibat ulah oknum suporternya.

Kesepakatan untuk kopi darat pun terjadi. Pada Selasa petang, Jojo Andrianto selaku Community Manager Persis Solo datang ke kedai kopi miliknya.

"Pihak manajemen persis bener-bener datang sendiri, naik kereta api," ujar Lukman.

Selain menandatangani pernyataan damai, dalam pertemuan sekitar 3 jam itu, Jojo mewakili Persis Solo meminta maaf dan menyuruh Lukman menghitung ulang total kerugian yang dialaminya akibat perusakan oleh oknum suporter.

"Pas hitungan awal itu sekitar 5 juta, lalu kerugian omset selama tutup sehari juga saya masukke sebagai klaim, jadi ya sekitar 8 jutaan gitu," terang Lukman.

Ganti rugi terwujud tanpa kendala. Hal ini jauh dari bayangan Lukman, sebelumnya dia berpikir klaim kerugian ini akan susah dan ribet. Apalagi oknum pelaku perusakan yang hingga saat ini belum diketahui kepastiannya sosoknya.

"Setelah malam saya cek, transferan ganti rugi dari manajemen Persis Solo lebih dari itu. Saldo yang masuk hampir 10 juta. Ya gak nyangka responnya cepat, padahal sebelumnya saya udah pesimis," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini pula, kedua belah pihak membuat kesepakatan damai. Namun Lukman yang telah melaporkan kejadian yang menimpa kedainya ke pihak berwajib mengatakan pihak Persis Solo sama sekali tidak memintanya untuk mencabut laporan ke kepolisian.

Community manager Persis Solo Jojo Andrianto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat membenarkan perihal ganti rugi tersebut.

"Ganti rugi sejauh ini baru dengan omman," terangnya.

Jojo juga menyampaikan, perihal kejelasan tindakan untuk oknum suporter harus menunggu dulu sampai pihak majemen memberikan keterangan lebih lanjut. Dalam hal ini

"Tindakan oknum suporter di Jogja itu memalukan, sangat tidak pantas untuk dilakukan," tandasnya.(*)