Potensinya Besar, DIY Dorong Pertanian Hortikultura
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—DIY terus mendorong pertanian hortikultura. Langkah ini dilakukan, mengingat potensi pertanian hortikultura sangat besar dan pasarnya terbuka luas baik domestik maupun ekspor.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan mengatakan, untuk negara tujuan ekspor sektor pertanian yaitu Amerika paling besar, kemudian Jepang, Uni Eropa dan ASEAN.
“Sektor pertanian memberi sumbangan sampai 10% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY. Salah satu yang perlu dioptimalkan adalah produk pertanian hortikultura yang memiliki potensi luar biasa. Perlu didorong terus sebab mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi saat ini,” kata Budiharto sebagaimana rilis yang diterima koranbernas.id, Rabu (27/7/2022).
Berbagai langkah dilakukan untuk mendorong pertanian hortikulura. Bank Indonesia bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, menggelar rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) II Ekspor Produk Hortikultura. Salah satunya yang dilakukan di Aula Kantor Dinas Koperasi dan UKM DIY, Rabu (27/7/2022).
Dengan adanya potensi sektor pertanian hortikultura, kegiatan bimtek khusus ini diharapkan bisa mendorong peranan dari hortikultura menyumbang potensi pertumbuhan ekonomi maupun ekspor di DIY.
“Pendukung ekonomi DIY dari sisi investasi dan ekspor impor, itulah yang kita dorong. Produk hortikultura tidak hanya tanaman bunga. Tapi termasuk buah-buahan termasuk buah eksotis seperti salak di DIY dan melon Inthanon yang banyak dibudidayakan di pesantren,” ungkapnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin DIY Bidang Organisasi Robby Kusumaharta menyampaikan, pihaknya siap mendukung kebijakan Pemda DIY dan BI mendorong pertanian hortikultura. Kadin juga siap menjembatani pelaku UMKM maupun petani hortikultura memperluas pasar domestik maupun ekspor.
“Sebagai aggregator, Kadin DIY mempunyai kebijakan pengembangan UMKM berupa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan reformasi digital yang harus terus berjalan. Kegiatan bimtek ekspor kepada petani hortikultura milenial ini termasuk upaya pengembangan SDM yang didukung BI DIY dan Pemda DIY dan Perhimpunan Horti Ekspor Milenial (Perhemi),” tuturnya.
Robby menyampaikan Perhemi sendiri konsen mendorong sektor hortikultura sebagai salah satu backbone pemulihan ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, sektor hortikultura yang berpotensi luar biasa ini bisa menjadi senjata bagi petani milenial dan perempuan untuk digarap seoptimal mungkin. Terbukti dengan fasilitasi Perhemi, produk horti sudah diekspor ke 19 negara dan khusus DIY saat ini.
“Pak Gubernur kan punya kebijakan pola tanam di DIY berupa 2-1. Yaitu 2 padi dan tanaman pangan, serta 1 tanaman hortikultura artinya potensinya besar,” kata Roby. (*)