Petani Tak Lagi Pakai Kaleng, Dosen IT Telkom Purwokerto Ciptakan Alat Pengusir Burung

Petani Tak Lagi Pakai Kaleng, Dosen IT Telkom Purwokerto Ciptakan Alat Pengusir Burung

KORANBERNAS.ID, PURWOKERTO -- Petani selama ini sering mengeluh banyaknya hama burung yang memakan padi di sawah. Untuk mengatasinya, biasanya petani memakai rangkaian kaleng dan tali yang ditarik secara manual, sehingga burung terbang meninggalkan persawahan.

Mengingat cara itu dinilai tidak efektif, maka Fikra Titan Syifa ST M Eng, dosen Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi (TT) IT Telkom Purwokerto menciptakan alat pengusir hama burung untuk area persawahan dengan cara modern.

"Alat itu diperkenalkan kepada masyarakat saat kegiatan  pengabdian masyarakat di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, Selasa (5/7/2022). Sebanyak 21 peserta yang tergabung dalam kelompok tani Desa Melung, antusias dan tertarik saat uji coba alat tersebut,"  ujar Fikra Titan Syifa didampingi Kepala Urusan Humas dan Kerjasama IT Telkom Purwokerto, Silvia Van Marsally SE, di kampus IT Telkom Purwokerto, Sabtu (9/7/2022).

Fikra menjelaskan, alat ini menggunakan metode akustik fokus pada pengaturan sinyal suara pada amplitudo tertentu dengan frekuensi pada daerah infra-sonic. Yakni  daerah frekuensi audibel di mana suara masih dapat didengar oleh telinga manusia.

Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yakni sumber pembangkit sinyal, penguat sinyal dan loudspeaker.

Prinsip kerja dari alat ini cukup sederhana. Pembangkit sinyal akustik dengan bantuan trimpot/potentiometer diatur pada frekuensi dan amplitudo tertentu.

Kemudian, keluarannya diperkuat oleh penguat sinyal (amplifier) dan sinyal audio akan dihasilkan oleh loudspeaker. Dalam hal ini, catu daya menggunakan aki 12 volt.

"Selanjutnya sinyal dengan frekuensi tertentu tersebut dipancarkan dan sinyal akustik keluaran ini akan diterima oleh burung sehingga burung merasa terganggu, akhirnya terbang menjauh" jelasnya. (*)