Padi Mutiara Lebih Sehat dan Wangi, Petani Raup Keuntungan

Padi Mutiara Lebih Sehat dan Wangi, Petani Raup Keuntungan
Sumantoro menunjukkan padi varietas Mutiara yang dikembangkannya. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Padi Mutiara Lebih Sehat dan Wangi, Petani Raup Keuntungan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sumantoro (57) seorang petani asal Dusun Sirat RT 06 Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, awal tahun ini menanam dan panen perdana padi varietas Mutiara.

Ditemui di rumahnya, Senin (8/5/2023), Sumantoro  yang juga Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kabupaten Bantul ini menjelakan varietas baru tersebut merupakan hasil perkawinan antara varietas batang Lembang dengan varietas Menur lokal yang memiliki aroma wangi pada berasnya.

Saat ditanak pulen, harum serta empuk. Penemu varietas itu adalah rekan sesama petani asal Kabupaten Sleman.

Adapun proses penyilangan atau perkawinan adalah dua varietas padi ditanam bersebelahan. Sekitar pukul 10:00 atau 11:00 saat angin besar, batang digepyoki sehingga serbuk sari saling menempel dan menghasilkan varietas baru.

Hasil perkawinan antardua varietas padi tadi tersebut kemudian ditanam dengan pupuk organik buatannya sendiri. Beras yang dihasilkan lebih sehat.

"Saat ini banyaknya penyakit degeneratif salah satunya dipicu bahan kimia. Maka saya pakai pupuk organik buatan sendiri dengan memanfaatkan dedaunan di sekitar rumah," kata sarjana ekonomi jebolan Universitas 17 Agustus Surabaya tersebut.

Setiap 1.000 meter lahan menggunakan pupuk lima kuintal. Adapun bahan pembuatan bubuk setiap kuintalnya terdiri dedaunan 90 kilo-an, tetes tebu 1 liter, katul 1 kilogram, arang 1 kilogram, susu 2 sendok makan, leri pususan beras 1 liter, ikan lele atau mujair yang dicacah.

Semuanya dijadikan satu dengan bahan lain, lalu dimasukkan drum selanjutnya ditutup untuk proses fermentasi hingga semua membusuk. Setelah itu pupuk organik bisa digunakan. Di rumah Sumantoro terlihat banyak sekali drum fermentasi.

"Varietas mutiara dengan pemupukan alam menghasilkan produktivitas empat kuintal beras. Jauh lebih tinggi dari panen varietas padi yang lain. Penggunaan pupuk organik mengembalikan kesuburan tanah," terangnya.

Selain produktivitas lebih tinggi sehingga petani meraup untung, tanamam tahan hama dan tidak mudah ambruk karena batang dan akarnya kuat. Hasil panen baik berbentuk padi ataupun beras tidak dinikmati sendiri. Bapak tiga anak tersebut membagikannya kepada teman dan kolega sehingga varietas mutiara semakin banyak yang menanam.

"Relawan Repdem bergerak dan membagikan padi untuk ditanam masyarakat sehingga hasil pertanian juga meningkat. Yang sudah menanam di Dusun Paliyan Sidomulyo," katanya. (*)