TNI AL Kampanye Gemar Makan Ikan dan Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana

Kita tidak pernah berharap bencana itu terjadi, namun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana harus selalu diasah.

TNI AL Kampanye Gemar Makan Ikan dan Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana
Kampanye gemar makan ikan oleh TNI AL di Balai Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul, Rabu (11/6/2025). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta menggelar kegiatan Pelatihan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2025 di Pantai Samas, Rabu (11/6/2015). Kegiatan itu dibuka  Wakil Asisten Potensi Maritim KASAL Brigjen TNI (Mar) Werijon M Han CIQnR  CIQaR.

Tampak hadir Komandan Lanal Yogyakarta Kolonel Marinir Hafied Indrawan SE, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo, Ketua Kwarda DIY GKR Mangkubumi, unsur BPBD DIY, BPBD Bantul, Basarnas, TNI AD, TNI AL dan TNI AU, unsur kepolisian, Polairud, Orari, relawan kebencanaan dan stakeholder terkait.

Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan kampanye gemar makan ikan di Balai Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Bantul. Di tempat ini 150 siswa dari SMKN Sanden terlihat makan bergizi dengan lauk ikan dan udang goreng.

Juga diadakan demo memasak ikan menjadi beragam olahan yang lezat dan menggugah selera, yang diikuti masyarakat pesisir pantai selatan Bantul.

GKR Mangkubumi melihat demo membuat olahan ikan dalam kampanye gemar makan ikan TNI AL. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Kami menggelar pelatihan ini sebagai bentuk siaga bencana karena tingginya potensi ancaman seperti tsunami, gunung meletus, banjir, gempa bumi. Maka TNI AL melakukan langkah awal mengurangi risiko bencana dengan pelatihan ini," kata Brigjen (Mar) Werijon.

Di antaranya sosialisasi, penyuluhan, simulasi hingga bimbingan teknis menghadapi bencana.
Pelatihan rutin dilaksanakan untuk mengasah kemampuan dan SOP yang harus dilakukan berbagai stakeholder dengan terus berkoordinasi dan berharap akan meminimalisir dampak bahkan zero accident.

"Tentu kita tidak pernah berharap bencana itu terjadi, namun demikian kesiapsiagaan dan mitigasi bencana harus selalu diasah mengingat negara kita dikelilingi ring of fire (cincin api). Di sini ada uji prosedur, uji SOP termasuk sudah ada jalur-jalur evakuasi yang dibuat. Nanti masih ingat apa tidak, jika terjadi bencana apa yang  harus dilakukan. Walaupun kita tidak  berharap, namun diharapkan masyarakat sudah in mind," katanya.

Demikian pula stakeholder terkait juga paham alur yang harus dilakukan. "Dan mengetahui siapa harus berbuat apa," lanjut Brigjen (Mar) Werijon.

Pelatihan penanggulangan bencana di Pantai Samas. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Adapun kampanye gemar makan ikan dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi ikan terutama di kalangan pelajar dan anak-anak. Manfaat ikan sangat bagus untuk kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan.

Kepala Pelaksana  BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan kawasan pantai selatan termasuk Bantul memiliki kerawanan bencana termasuk tsunami. Pelatihan mitigasi bencana sangat penting. (*)