Kembangkan Budidaya Jamur, Mahasiswa Ini Mimpi Buka Kafe

Kembangkan Budidaya Jamur, Mahasiswa Ini Mimpi Buka Kafe

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Eka Saputra (23) warga Desa Banioro, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen mengembangkan budidaya jamur tiram. Berawal hanya dari coba-coba pasca mengikuti pelatihan budidaya jamur yang diselenggarakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kebumen tahun 2018, Eka berhasil mengembangkan usahanya.

"Saya mewakili Banioro ikut pelatihan, " kata Eka Saputra, mahasiswa program study agrobisnis, Universitas Terbuka, Minggu (24/7/2022).

Pemuda yang menunggu wisuda ini memulai budidaya jamur hanya dari 150 polibag. Berangsur usahanya bertambah hingga mencapai 3000 polibag.

Memanfaatkan ruangan sederhana di samping rumah orang tuanya, Eka mengungkapkan di awal panen, bisa memanen 10 kg jarum tiram setiap hari. Tidak sulit dia memasarkan jamur tiram yang dijual Rp 15.000 per kg. 

Eka mengungkapkan, modal rata rata satu polibag jamur Rp 2500. Biaya itu dikeluarkan untuk membeli serpihan gergajian kayu, benih jamur, plastik, dan perhitungan tenaga kerja. Dia segera mengganti polibag tempat berkembangnya jamur tiram agar produksi jamurnya kembali normal. 

Eka bermimpi bisa mengembangkan usahanya di bidang jamur. Memiliki rumah yang berada tidak jauh dari Kampus Geodeversitas Karangsambung, Badan Riset Inovasi Nasional Karangsambung membuat Eka berkeinginan mendirikan cafe sederhana, dengan menu berbahan jamur. Apalagi kunjungan mahasiwa geologi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, menjadi pendorong Eka membangun cafe dengan segmen mahasiswa. 

"Saya ingin membangun cafe," kata Eka.(*)