Pengiriman Hijauan Pakan Ternak Dihentikan, Petani Rumput Gajah Terdampak

Pengiriman Hijauan Pakan Ternak Dihentikan, Petani Rumput Gajah Terdampak
Salah satu lokasi budi daya rumput gajah di Desa Setrojenar Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Petani pembudidaya rumput gajah di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen mengaku terdampak usahanya setelah penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) meluas di Kebumen.

“Peternak sapi di luar Kabupaten Kebumen menghentikan pemanfaatan rumput gajah sebagai hijauan pakan ternak,” ungka Bajuri, petani pekerja budi daya rumput gajah di Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren.

Sebelum terjadi penyakit LSD di Kebumen, ada banyak permintaan hijauan pakan ternak. Setelah penyakit LSD meluas, pembeli di luar Kebumen tidak menerima kiriman rumput gajah. "Petani di Bantul sudah menghentikan pembelian rumput gajah," kata Bajuri, pekan lalu.

Dia menambahkan, sekarang ini rumput gajah hasil budi daya dikonsumsi petani di Kebumen. Selain menjual rumput gajah pakan sapi, pemilik kebun rumput gajah juga menjual batang rumput gajah, sebagai bibitnya.

"Harga satu batang bibit panjang 20-an sentimeter Rp 350 per batang," kata Bajuri, sambil menunjukkan batangan rumput gajah untuk benih stek. (*)