Perkuat Manajemen, UMKM Perempuan Ikuti Literasi Keuangan Digital

Perkuat Manajemen, UMKM Perempuan Ikuti Literasi Keuangan Digital

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA – Visa, sebagai salah satu pioneer dalam pembayaran digital, hari ini mengumumkan akan kembali menyelenggarakan kampanye #IbuBerbagiBijak, yaitu sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan sejak 2017. Program ini bertujuan memberdayakan perempuan agar memiliki pemahaman manajemen keuangan yang lebih baik dan meraih kebebasan finansial.

Program yang telah mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sejak awal ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.

Pandemi sempat menghentikan program ini pada 2020, program #IbuBerbagiBijak tahun ini akan diperluas sehingga tidak hanya menyelenggarakan sejumlah workshop mengenai manajemen keuangan dasar, tetapi juga melengkapinya dengan sesi pendampingan. Bekerja sama dengan Maxi Consulting dalam rangka memberdayakan pelaku UMKM perempuan agar usaha mereka dapat bertahan dan bertumbuh secara jangka panjang.

Ardhi Setyo selaku CEO Maxi Consulting menyatakan bahwa dalam program ini UMKM akan diberikan pelatihan dan mentoring bisnis secara rutin dari bulan Agustus 2021 hingga Januari 2022. Selain UMKM akan dibantu terkait dengan akses pemasaran, branding, akses pengelolaan keuangan, pameran umkm virtual, dan temu bisnis dengan calon mitra potensial.

"Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online," paparnya.

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, pihaknya senang dan bangga dapat terus memberikan kontribusi dalam mendukung mata pencaharian para pelaku UMKM di masa-masa sulit ini melalui kampanye #IbuBerbagiBijak.

"Kami menyaksikan semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya manajemen keuangan yang lebih baik dan perlunya mendorong UMKM agar mampu go digital di era new normal ini," kata Dia.

Banyak pelaku UMKM yang menghadapi beragam tantangan serupa, seperti mengelola arus kas dan mencari cara beralih ke usaha yang digital-first, sehingga banyak yang terpaksa menghentikan usaha mereka secara sementara.

"Karenanya, kami memutuskan untuk memperkaya program ini agar tidak hanya berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan dasar tetapi juga menyediakan pendampingan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bertumbuh di ekosistem digital," ujarnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahap pendaftaran program, para pelaku UMKM yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini mengakui bahwa pendanaan dan pemasaran merupakan dua hambatan utama dalam mengembangkan usaha mereka.

Sekitar 55,2% dari mereka menghadapi masalah permodalan, sementara 37,4% berpendapat hambatan utama mereka adalah memilih strategi pemasaran yang tepat. Selain itu, 65,7% mengakui tidak memiliki catatan keuangan yang baik, dan 83,7% lebih mengandalkan dana pribadi untuk membiayai usahanya dibanding mendapatkan pinjaman dari bank (12,7%), kerabat (3%), atau investor (0,6%).

UMKM Tangguh di Masa Pandemi

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan, Pihaknya berterima kasih atas program Visa #IbuBerbagiBijak yang telah memprioritaskan para pelaku UMKM perempuan di Jawa Tengah. Pihaknya percaya program ini akan membantu pelaku UMKM menjadi lebih tangguh di tengah pandemi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai manajemen keuangan yang esensial, serta membuka akses pasar yang lebih besar agar mereka bisa mengembangkan usahanya.

"Kami juga melihat bahwa program seperti ini dapat mendorong pertumbuhan kewirausahaan terutama di kalangan anak muda, yang terinspirasi mendapatkan penghasilan tambahan dan meraih kebebasan finansial," imbuhnya.

Sementara Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen, mengatakan, Banyak perempuan dan para pelaku UMKM perempuan terkena dampak buruk pandemi dan dapat mendorong mereka  memilih solusi yang cepat namun berisiko, misalnya terlibat dalam aktivitas pinjaman online ilegal.

"Kami secara tulus mengapresiasi Visa dan program #IbuBerbagiBijak selama beberapa tahun terakhir ini yang berupaya meningkatkan literasi keuangan di segmen ini. Kami berharap program ini dapat membantu mengedukasi pentingnya manajemen keuangan yang bijak bagi pelaku UMKM di era new normal," imbuhnya.

Tirta melanjutkan, program ini pula dapat meningkatkan pemahaman akan ragam layanan keuangan yang tersedia, termasuk dalam hal mengakses pembiayaan dari entitas yang legal di bawah pengawasan OJK untuk menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang mengenakan suku bunga yang sangat tinggi.

Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, mengatakan, Berdasarkan data terakhir kami, 87,5 persen UMKM terdampak pandemi. Mereka menghadapi tekanan ganda berupa penurunan pendapatan dan peningkatan beban operasional usaha.

"Kami sangat berharap program Visa #IbuBerbagiBijak dapat menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterampilan manajemen keuangan para pelaku UMKM perempuan dan membuka akses terhadap berbagai solusi di pasar," terangnya.

"Kami juga menghargai upaya Visa yang memperluas cakupan program tahun ini dengan menyertakan pendampingan yang melibatkan para pengusaha yang lebih berpengalaman untuk membantu para pelaku UMKM ini agar mampu beradaptasi dan mengatasi situasi yang menantang saat ini," kata Dia.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pihaknya  sangat mengapresiasi program #IbuBerbagiBijak yang akan memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta. UMKM kami sangat bergantung pada aktivitas pariwisata, dan pandemi ini telah berdampak besar terhadap usaha mereka.

"Kami berharap program ini dapat membantu perempuan dan pelaku UMKM perempuan sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang paling rentan agar mampu bertahan di tengah pandemi ini, dan juga tentunya mendukung pemulihan ekonomi di Yogyakarta," tandasnya.

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2017, program literasi keuangan #IbuBerbagiBijak langsung memperoleh respon positif dari komunitas perempuan dan sukses menggelar sejumlah workshop manajemen keuangan secara offline di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Sebelumnya, Visa berkolaborasi dengan sejumlah pengusaha perempuan inspiratif, di antaranya certified financial planner Prita Ghozie dan perancang busana Jenahara Nasution. Program ini juga telah melibatkan sejumlah organisasi dan komunitas UMKM yang menaruh perhatian pada pemberdayaan perempuan, antara lain Dharma Wanita Persatuan, Himpunan Pendidik & Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).(*)