Pulihkan Ekonomi dengan Mendampingi UMKM

Pulihkan Ekonomi dengan Mendampingi UMKM

KORANBERNAS ID, BANTUL--Pemulihan perekonomian masyarakat Indonesia akibat krisis pandemi Covid-19 sangat penting untuk dibangun secara berkelanjutan, melalui pendampingan ekonomi kreatif terutama UMKM.

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, tak luput dari dampak pandemi Covid-19, sehingga perlu adanya pendampingan dan partisipasi generasi milenials.

Hal tersebut disampaikan oleh Staff Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Tubagus Fiki C. Satari pada seremonial Penarikan KKN Tematik IT UMY sekaligus Penutupan Virtual Exhibition UMKM Expo 2021 yang diadakan secara daring, Selasa (16/2/2021).

Fiki menyampaikan, bahwa 2021 merupakan momentum untuk pembangunan berkelanjutan terkait ekonomi kreatif, sehingga banyak sekali inisiatif di seluruh belahan dunia terkait pengembangan ekonomi kreatif.

”Mengapa Indonesia memiliki peran dalam pengembangan ekonomi kreatif, karena populasi Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 270 juta jiwa, dengan 132 juta pengguna internet, 40 persen pengguna media sosial, 66 persen usia produktif (15-64 tahun),” paparnya.

“Sehingga dengan angka-angka inilah, dipastikan menjadi potensi bangsa yang besar. Terlebih jika kita bisa memanfaatkan potensi tersebut dengan membangun bottom up innisiative dan dampaknya akan menjadi luar biasa dari sisi kreativitas. Namun yang menjadi tantangan di sini adalah masih adanya sebuah kesenjangan,” jelasnya.

Fiki menambahkan, bahwa melalui pemberdayaan ekonomi kreatif melalui UMKM ini menjadi bentuk praktik bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft-skill kewirausahaan, salah satunya melalui kegiatan pemberdayaan UMKM melalui KKN Mahasiswa.

“Potensi ekonomi kreatif Indonesia secara GDP sejumlah 7,44 persen dari total ekonomi nasional, tenaga kerja nasional meningkat 5,9 persen, terdapat 8,2 juta perusahaan industri kreatif dan memiliki nilai ekspor 20 miliar dolar dengan peningkatan 3,23 persen dari tahun sebelumnya,” kata dia.

Angka tersebut, lanjut Fiki, membuktikan luar biasanya potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengembangkan potensi tersebut pentingnya kolaborasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat melalui UMKM antara pemerintah dengan pemangku kepentingan, seperti kegiatan mahasiswa KKN dengan pemberdayaan ekonomi kreatif melalui UMKM.

Tubagus Fiki memberikan penjelasan terkait upaya pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi bagi koperasi dan UMKM. Di antaranya melalui strategi hulu ke hilir dengan beberapa cara di antaranya supply side, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan proses bisnis dan demand side atau membuka akses pasar produk UMKM baik pasar lokal maupun global.

”Sehingga tidak hanya pemerintah yang memberikan upaya kepada pegiat UMKM dalam menghadapi masa sulitnya, namun terdapat tips bagi UMKM untuk bertahan dalam pandemi Covid-19,” lanjutnya.

Tips tersebut di antaranya meninjau kembali proses bisnis, mengidentifikasi kebutuhan dasar pelanggan, menyederhanakan proses bisnis, model bisnis cashflow positif dibanding dengan margin, menerapkan ekonomi efek gelombang, meninjau ulang kemudian seleksi dan tawarkan produk, mendigitalisasi katalog untuk disebarkan, mengatur prioritas stok barang.

“Mengajak semua karyawan menjadi sales digital menjadi penting di era seperti sekarang ini, dan yang terakhir adalah memberi insentif untuk karyawan terbaik,” tutupnya.(*)