Percepat Penanganan Air Bersih di DIY
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ketua Komisi C DPRD DIY, Arif Setiadi, meminta Pemda DIY mempercepat penanganan air bersih di provinsi ini, terutama daerah-daerah yang selama ini warganya didera masalah klasik kesulitan memperoleh air.
Permintaan tersebut disampaikan tatkala memimpin komisi bidang pembangunan itu melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka monitoring, Kamis (2/2/2020).
Kunjungan lapangan ke Dusun Sengir Desa Sumberharjo Kecamatan Prambanan Sleman kali ini fokus pada rencana Pemda DIY terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan sumur dalam di daerah sulit air.
Menurut Arif, terdapat 159 dusun daerah sulit air yang akan menjadi prioritas utama, kemudian 1.000-an daerah sulit air sebagai prioritas kedua serta 500-an daerah sulit air prioritas ketiga.
“Tahun 2020 dikerjakan 14 titik di daerah prioritas utama dengan anggaran Rp 400-an juta. dilakukan DES (Detailed Engineering Survey) sebanyak 130 titik daerah prioritas utama, 20 titik prioritas kedua,” ungkap anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Direncanakan daerah prioritas utama selesai pada tahun 2022 dengan anggaran dari provinsi, Badan Geologi Kementerian ESDM dan Balai Besar Kementerian PUPR. “Kami mendorong segera dilakukan percepatan penanganan air bersih di DIY,” kata politisi dari daerah pemilihan Gunungkidul ini.
Mengingat kemampuan keuangan daerah dan banyaknya daerah sulit air, Komisi C mendorong Dinas PUP ESDM DIY menemukan skema yang mampu mempercepat pembangunan masalah air bersih.
Diharapkan dengan skema itu dapat lebih menjangkau banyak daerah sulit air serta melibatkan partisipasi masyarakat. DPRD DIY sepakat untuk mendorong tumbuhnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di dusun-dusun. (sol)