Pemda DIY Harapkan Transformasi Menyeluruh di HUT Koperasi ke-77
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA–Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Koperasi Nasional ke-77, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan langkah revolusioner untuk mentransformasi koperasi menjadi penggerak utama ekonomi digital.
Beny Suharsono, Sekretaris Daerah DIY, menekankan urgensi pembaruan ini, mengingat 99% usaha di DIY bergantung pada sektor mikro dan kecil.
“Koperasi adalah jembatan terkuat untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Namun, kita perlu melakukan introspeksi dan evaluasi mendalam untuk memastikan koperasi benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi UMKM,” ujar Beny saat ditemui usai upacara peringatan Hari Koperasi di Mandala Krida pada Jumat (12/7/2024).
Langkah berani pemerintah DIY terlihat dari kesediaannya melakukan evaluasi menyeluruh. Beny mengakui, Tidak semua koperasi berada dalam kondisi ideal.
“Kita harus mengidentifikasi mana yang sehat dan mana yang perlu perbaikan,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan, bahwa dari sekitar 1900 koperasi di DIY, fokus kini bergeser dari kuantitas ke kualitas. “Dengan program "sibakul" dan klinik koperasi digital, kita bertujuan memodernisasi koperasi dari segi teknologi, manajemen, SDM, hingga keuangan,” jelasnya.
Program ini sejalan dengan tema peringatan “Koperasi sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi, dan Eskalasi Usaha Mikro dan Kecil”. Nurkyatsiwi menekankan pentingnya koperasi menjadi agregator terdaftar bagi usaha mikro dan kecil.
Siwi merinci aspek-aspek kunci yang akan menjadi fokus peningkatan. Ia menekankan pentingnya manajemen tata kelola keuangan, termasuk pengelolaan modal dan simpanan. Strategi pemasaran juga akan disesuaikan dengan jenis koperasi.
Untuk koperasi produksi, lanjut Siwi, peningkatan kualitas produk menjadi prioritas, sementara koperasi simpan pinjam akan fokus pada penyempurnaan sistem keuangan. Koperasi pemasaran akan dibantu untuk meningkatkan efisiensi pemasaran mereka.
“Kita juga mendorong koperasi untuk go global. Koperasi yang keren adalah yang mampu mensejahterakan anggotanya, bahkan di tingkat internasional,” ujarnya.
GKBRAA Paku Alam menambahkan dimensi sosial dari inisiatif ini. “Koperasi bukan hanya instrumen ekonomi, tapi juga penguat sosial yang meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” ujarnya, mencontohkan peran koperasi dalam PKK dan Kadipaten Pakualaman.
Inisiatif transformasi digital ini diharapkan dapat menjembatani tradisi gotong royong dengan tuntutan era modern. Pemda DIY optimis bahwa dengan pendekatan ini, koperasi akan menjadi model bisnis masa depan yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Perayaan HUT Koperasi ke-77 ini menjadi tonggak penting dalam sejarah ekonomi kerakyatan di DIY, menandai dimulainya era baru koperasi digital yang lebih tangguh, efisien, dan berdaya saing global. (*)