Akper Purworejo Siapkan Relawan Hadapi Bencana

Akper Purworejo Siapkan Relawan Hadapi Bencana

KORANBERNAS.ID – Letak geografis Kabupaten Purworejo yang didominasi pegunungan, tentu sangat rawan pada saat musim penghujan. Ancaman banjir dan tanah longsor menjadi momok tersendiri bagi masyarakat Purworejo. Mengatasi hal tersebut, Akademi Keperawatan (Akper) Kabupaten Purworejo menyiapkan relawan kemanusiaan yang mampu mengevakuasi korban bencana di air.

Dosen Pembimbing Kegiatan mahasiswa Akper Pemkab Purworejo, Bayu Seto, mengatakan telah menyiapkan kader perawat yang siap siaga bencana. "Kami menyiapkan tenaga Water Safety yang merupakan program kerja Korp Sukarela (KSR) Unit Akper Pemkab Purworejo sekaligus rangkaian dari kegiatan pendidikan dasar kepalangmerahan," terang Bayu, disela pendidikan kilat (diklat) KSR Unit Akper Pemkab Purworejo, Sabtu (23/11/2019), di kolam renang Sumber Adventure Club (SAC), Kecamatan Butuh, Purworejo.

Diklat diikuti 75 peserta dari Mahasiswa baru Akper Pemkab Purworejo. Acara tersebut kerjasama antara Akper Pemkab Puworejo dan PMI Kabupaten Purworejo.

"Target dari diklat tersebut adalah apabila sewaktu-waktu terjadi bencana, mahasiswa kami sudah siap dikirim," terang Bayu.

Menurut Bayu, seorang perawat harus memiliki 7 kompetensi. Salah satunya water safety sebagai materi gawat darurat.

Ketua Panitia Water Safety, Sarifatun Naila, mengatakan pelatihan water safety intinya adalah bagaimana cara menyelamatkan diri sendiri di dalam air, sebelum menyelematkan orang lain .

"Pelatihan ini dilakukan dengan metode bermain peran. Seperti misalnya peserta menjadi korban tenggelamnya kapal, maka akan dilatih bagaimana menyelamatkan dan mempertahankan dirinya serta kelompoknya di air sampai bantuan datang," jelas Sari.

Walaupun materi pelatihan didalam air, lanjutnya, peserta tidak dituntut bisa berenang. Karena masing-masing pelaku mengenakan pelampung. "Jika tidak ada pelampung, sebagai gantinya bisa menggunakan celana kain yang diikat ujungnya, dan dikalungkan di leher," ujar mahasiswi semester 3 tersebut.

Staf SDM, Relawan dan Pengembangan Sumber Daya PMI Purworejo, Muhamad Nuryadi, mengatakan materi water safety bukan water resque yang bertujuan untuk penyelamatan. "Inti materi itu adalah menyelamatkan diri sendiri," kata pelatih KSR dari PMI Purworejo.

 

Menurutnya, orang tenggelam itu kecenderungannya harus diatas air, maka akan menggunakan apapun untuk tumpuan, termasuk orang yang akan menolongnya. "Prinsipnya jangan mengorbankan penolong, dan jangan sampai ada penolong yang jadi korban," imbuh Nur, sapaan akrabnya. (eru)