Kisah Mahasiswi Berhijab Dihantui Biarawati Jadi Film Horor Baru “Perjanjian Lama”

Genre film horor Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar penonton bioskop dalam dekade terakhir. Film horor Indonesia mengalami evolusi luar biasa mulai dari kisah-kisah urban legend hingga pendekatan sinematik modern

Kisah Mahasiswi Berhijab Dihantui Biarawati Jadi Film Horor Baru “Perjanjian Lama”
Sejumlah pemeran film berjudul Perjanjian Lama, saat proses syuting di Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Sebuah premis cerita yang tak biasa siap mengguncang genre horor Indonesia. Film terbaru berjudul “Perjanjian Lama” resmi memulai proses produksinya di Yogyakarta pada Selasa (24/6/2025), dengan mengangkat kisah sentral seorang mahasiswi Muslim berhijab yang terus-menerus dihantui oleh sosok biarawati misterius.

Disutradarai oleh Puguh P.S. Atmaja (“Ambyar Makbyar”), film ini dibintangi oleh Naura Hakim yang memerankan tokoh utama bernama Maria. Kehidupannya yang normal mulai terusik saat ia selalu mendapat mimpi bermain piano di dalam gereja dan diteror oleh penampakan seorang suster.

Misteri ini mulai terkuak saat Maria mengikuti ayahnya ke pemakaman sang nenek di Jogja. Di sanalah sebuah rahasia besar terbongkar.

“Singkat cerita, ternyata ayahnya bukan ayah kandungnya, melainkan sopirnya-lah ayah kandungnya. Dan ternyata ibunya seorang biarawati,” papar Puguh P.S. Atmaja, mengurai lapisan konflik identitas dan keyakinan yang menjadi jantung cerita.

Sebagai sutradara, Puguh mengatakan, genre film horor Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar penonton bioskop dalam dekade terakhir. Film horor Indonesia mengalami evolusi luar biasa mulai dari kisah-kisah urban legend hingga pendekatan sinematik modern.

‎‎“Saya berharap film ini beda dengan film-film horror yang lain. Tapi film ini kan kemasannya drama, namun di dalamnya memang mengandung unsur horor,” katanya di salah satu venue film, yakni Taman Lansia Ceria (TLC) Bethesda Yakkum, yang terletak di Jalan Kaliurang KM 21 Pakem Sleman, dijadikan setting biara kesusteran.

‎Film yang melibatkan artis Naura Hakim sebagai Maria, suster Nancy (Angie Williams), Suryo (Dimas Aditya) serta, suster Marta sebagai tokoh antagonis yang diperankan Pipin Putri ini, memiliki nuansa yang berbeda dari film horor pada umumnya. 

‎“Jadi secara cerita penonton akan mendapatkan sebuah cerita yang bagus, yang suka drama akan mendapatkan yang mereka mau, yang suka horor juga akan mendapatkan suasana horor yang mencekam, dan berbeda dengan horor yang lain,” ujar Puguh.

‎Selain di Jogja, setting film ini juga mengambil satu lokasi di Muntilan Magelang Jawa Tengah. Secara garis besar, “Perjanjian Lama” bertutur tentang seorang mahasiswi muslim dan berhijab yang bernama Maria. Tokoh ini selalu dihantui oleh sosok biarawati, dan selalu mendapat mimpi bermain piano di dalam gereja.

‎‎Proses syuting akan dilalui selama 15 hari, dan diharapkan pada Desember mendatang akan launching. “Karena judulnya “Perjanjian Lama”, pada Desember kan natalan. Jadi bisa pas,” kata Puguh.

‎Salah satu produser, Risdi A Sulaeman menambahkan “Perjanjian Lama” cuma istilah dalam Kitab Suci, tapi janji pada keyakinan masing-masing. 

“Bahwa ada sisi-sisi gelap di setiap keyakinan, ternyata kalau kita tarik benang-merahnya, itu dimulai dari zaman Belanda,  bukan cuma di satu agama, tapi dua agama, sama-sama punya sisi-sisi gelap,” ujarnya.

‎Risdi menggaris-bawahi bahwa film ini berbicara soal kemanusiaan, cinta dan pengorbanan, sehingga penonton ditarik untuk bisa menerima dengan baik.

‎Salah satu artis langganan genre horor,  Pipin Putri mengungkapkan bahwa perannya sebagai Suster Marta memang agak berbeda, namun sebagai profesional dia tetap berusaha dengan baik.

‎“Saya baca skripnya, menarik, dan saya casting itu lewat video, jadi saya coba buat dan boleh percaya atau tidak saya buat jam 3 pagi,” katanya.

‎Pipin pun antusias dengan “Perjanjian Lama” yang membuatnya harus serius memerankan sosok biarawati yang nice pada awalnya, namun menyeramkan pada akhirnya. 

“Perannya memang antagonis, tetapi di awal cerita suster Marta adalah sosok yang sangat baik. Ini berbeda dari film-film horor lainnya, jadi menurut saya, ada nuansa lain dari film horor. Tidak sekedar sosok mistis tetapi penuh dengan sejarah dan spiritual, seperti adanya sosok Romo Lucifer,” ujarnya.

‎Begitu juga Angie Williams yang memerankan sosok suster Nancy. Dengan wajah blasteran Belanda, Angie memerankan sosok biarawati yang tersakiti lengkap dengan perjuangannya.

"‎Saya merasa tertantang dengan film ini. Saya harus belajar tentang Katholik, menghapal ayat-ayat dan segala sesuatunya tentang ke-Katholikan. Saya harus banyak belajar untuk memerankan sosok Nancy,” katanya.

‎Artis asal Jawa Timur ini pun membenarkan bahwa “Perjanjian Lama” adalah film bergenre horor yang berbeda dari film horor lainnya, tidak sekadar menyajikan ketegangan, dunia mistis dan dramatisasi sosok menyeramkan, tetapi lebih kepada kisah satir dan konflik sosial.

‎Sedang Riri Moon Moon dari Diva Management menyampaikan bahwa selain artis-artis dari Jakarta, film ini juga banyak melibatkan telant dari Jogja.

“Kami membuka lebar kesempatan bagi artis-artis lokal untuk ikut berperan. Sebab sebenarnya artis dari Jogja itu bagus-bagus dalam akting," katanya.

‎‎Riri pun berharap apa yang mereka cita-citakan dalam film ini, bisa mewujudkan sebuah hiburan sekaligus persepsi yang baru tentang film horor. “Kami ingin memberikan nuansa baru di genre film horor, dan kami berharap ini bisa diterima masyarakat,” katanya. (*)