Pembangunan Terminal Purworejo Dimulai, Menhub Berjanji Desember Selesai

Pembangunan Terminal Purworejo Dimulai, Menhub Berjanji Desember Selesai
Groundbreaking pembangunan Terminal Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
Pembangunan Terminal Purworejo Dimulai, Menhub Berjanji Desember Selesai

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan groundbreaking, peletakan batu pertama pembangunan Terminal Tipe A Purworejo, Minggu (21/5/2023).

Terminal tipe A tersebut dibangun dengan anggaran Rp 35 miliar. Menhub berjanji pembangunan selesai November 2023 sehingga pada bulan Desember 2023 sudah bisa diaktifkan.

Pembangunan terminal ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terminal Tipe A secara nasional yang dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat.

Revitalisasi dilakukan agar fasilitas dan layanan terminal semakin baik, sehingga dapat menumbuhkan budaya masyarakat menggunakan angkutan massal bus.

Menhub mengatakan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, pemerintah terus berupaya meningkatkan penggunaan transportasi massal.

"Pembangunan terminal bus seperti di Solo, Salatiga, Demak, Purwokerto dan sekarang di Purworejo juga sekaligus menambah fungsi terminal sebagai pusat kegiatan masyarakat dan fungsi ini bisa berkelanjutan," jelasnya.

Dengan konsep mix use, terminal kini memiliki tiga fungsi utama, tidak hanya sebagai tempat naik turun penumpang bus tetapi juga sebagai pendorong dan penggerak perekonomian wilayah dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.

Melalui konsep ini, terminal dilengkapi sejumlah fasilitas seperti area komersial bagi UMKM, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, ruang serbaguna.

"Lokasi baru pembangunan terminal Purworejo ini lebih strategis dan tanahnya telah dihibahkan. Keberadaan terminal baru ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan transportasi jalan seperti bus," ujar menhub.

Terminal baru dibangun di lokasi baru sekitar 500 meter dari terminal lama (eksisting). Terminal lama telah beroperasi sejak tahun 1994 dan ditetapkan menjadi Terminal Tipe A mulai tahun 2003.

Lokasinya  berada di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejoatau berada di seberang Mapolres Purworejo. Kelak, terminal lama yang aset tanahnya merupakan milik desa akan dikembalikan kepada pihak desa.

Menhub menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Purworejo yang telah menghibahkan tanah seluas 1,18 hektar.

“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini menjadi contoh baik bagi daerah lain, dalam rangka mewujudkan pelayanan angkutan darat yang selamat, aman, dan nyaman,” ujarnya.

Menhub akan memberikan kesempatan BUMN, BUMD, swasta, untuk bekerja sama dalam pengembangan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo melalui berbagai skema kerja sama pemerintah degan badan usaha.

“Kami juga mendorong tumbuhnya UMKM di Purworejo dan sekitarnya untuk memanfaatkan area tenant yang telah disediakan di area terminal,” ucapnya.

Ganjar Pranowo menyambut baik dibangunnya terminal baru di Purworejo. Menurutnya, hal ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni, UMKM, dan masyarakat pengguna jasa transportasi bus.

“Semoga dengan terminal yang semakin lengkap fasilitasnya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Purworejo dan sekitarnya,” ujar Ganjar.

Pembangunan terminal yang dikelola oleh Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah ini dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total pagu anggaran  Rp 35 miliar, dimulai tahun 2022 hingga 2024.

Mengingat pentingnya fungsi dari terminal ini, pembangunan terminal baru ditargetkan cepat selesai. Gedung terminal baru akan dibangun lebih luas dari terminal lama, sekitar 2.200 meter persegi dan akan dibangun dua lantai.

Lantai satu akan digunakan untuk sarana parkir, area drop off, area tunggu keberangkatan, area tunggu kedatangan, area tiket dan sentra informasi, lift, area tenant, toilet, CCTV dan keamanan.

Lantai dua terminal akan digunakan untuk fasilitas area duduk kuliner, ruang tunggu dan penitipan barang, toilet, dan area kerja Korsatpel Terminal.

Terminal ini memiliki enam area ruang tunggu keberangkatan, enam area keberangkatan parkir bus dan dua lajur kedatangan bus. Serta mampu menampung hingga 1.000-1.200 penumpang per hari dan melayani pergerakan sekitar 128 bus antar-provinsi per hari.

Keberadaan Terminal Tipe A Purworejo akan menghubungkan Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan sejumlah destinasi wisata seperti KSPN Borobudur dan Bendungan Bener.

Selain akan meningkatkan konektivitas antar-wilayah perkotaan dan antar-provinsi, terminal ini juga diharapkan dapat mendorong potensi pariwisata dan meningkatkan perekonomian daerah.

Usai groundbreaking, menhub bersama gubernur dan rombongan meninjau Stasiun Purworejo yang rencananya akan direaktivasi.

Turut hadir anggota Komisi V DPR RI, Sujadi, Bupati Purworejo Agus Bastian, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno serta Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Popik Montanasyah. (*)