Pelajar SMAN 2 Bantul Membuat 32 Film Dokumenter
SMA Negeri 2 Bantul merupakan sekolah berbasis Teknologi Informasi Komunikasi atauTIK.
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Para pelajar SMA Negeri 2 Bantul menggelar kegiatan Panen Karya Projek P5 #6 Literasi Digital Menuju Era Industri 4.0, Jumat (3/5/2024).
P5 adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, tujuannya untuk membentuk pelajar Indonesia yang dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kepala SMA Negeri 2 Bantul, Isti Fatimah MPd, mengatakan P5 kali ini bertema Gaya Hidup Berkelanjutan, agar siswa memahami dan menerapkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Dengan kesadaran maka lingkungan sekolah dan lingkungan hidup dapat terjaga serta terpelihara dengan baik.
"Alhamdulillah dalam projek ini dengan menggunakan alat seadanya, siswa kelas X bisa menghasilkan 32 film dokumenter dalam empat subtema yakni konservasi energi, konservasi air, pengolahan sampah dan keanekaragaman hayati," ujarnya.
Apa yang dihasilkan oleh siswa melalui projek tersebut selaras dengan status SMA Negeri 2 Bantul sebagai sekolah berbasis Teknologi Informasi Komunikasi atauTIK. Sekolah ini dalam penyiapan P5 memperoleh pembinaan dan dampingan dari Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Telkomdik) DIY.
ARTIKEL LAINNYA: Bantul School Expo Mewarnai Hardiknas 2024
Siswa diajari cara membuat film mulai dari menentukan tema, membuat naskah, menentukan artis, lokasi take video, editing, finishing hingga membuat poster dan sinopsis. Judul film di antaranya Energi, Melodi Tanah Basah, Trash Teles, Tetes Demi Tetes, Menyikapi Realita Sampah di Pantai.
"Panen karya projek P5 yang ke-6 ini kita mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Tahun lalu kita melaksanakan pawai edukasi di Malioboro terkait lingkungan dan kearifan lokal, tetapi sekarang ini anak-anak membuat film dokumenter. Harapannya selaras dengan sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," tambah Yakun Paristri MPd, Pimpro Panen Karya Projek P5 # 6 SMA N 2 Bantul.
Dengan projek yang dilaksanakan tersebut siswa selain paham lika-liku membuat film juga merawat lingkungan, mengolah sampah, menghemat air maupun menghemat energi.
Suhari menambahkan dengan adanya kegiatan Projek P5 diharapkan siswa memiliki profil Pancasila. Di antaranya adalah Berketuhanan Yang Maha Esa. Mencintai alam mulai laut dan gunung adalah salah satu wujud keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lalu, siswa memiliki kebhinnekaan global. Kegiatan ini juga untuk mendorong siswa berpikir kreatif dan inovatif. Jika zaman dahulu siswa hanya menerima ilmu, sekarang diberikan ruang mengembangkan kreativitas.
ARTIKEL LAINNYA: Ruang Kolaborasi Pemuda Gelar Beragam Program
"Misal pelajaran satu jam, maka guru cukup menerangkan sekitar 15 menit. Nanti sisanya adalah mengeksplorasi kreativitas dan inovasi dari siswa," jelasnya.
Dalam Projek P5 pemerintah telah menentukan tema umum. Tim P5 di tiap-tiap masing-masing sekolah akan merumuskan lebih detail tentang tema ataupun diferensiasi subtema yang akan dikerjakan oleh siswa.
Mulyanta M Kom dari Balai Telkomdik DIY mengatakan SMA Negeri 2 Bantul merupakan satu dari 30 sekolah di DIY yang sudah berbasis TIK. Segala infrastruktur pembelajaran maupun penilaian dilakukan secara digitalisasi.
"Kami terus memberikan pendampingan terhadap sekolah berbasis TIK termasuk peningkatan kapasitas dengan memberikan pelatihan di sekolah maupun di tempat kami," katanya. (*)