UAD Kembali Mengukuhkan Tiga Guru Besar

Negeri ini sangat kaya dengan sumber antibiotik,

UAD Kembali Mengukuhkan Tiga Guru Besar
Sidang senat pengukuhan tiga guru besar UAD di kampus setempat, Rabu (4/12/2023). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukuhkan tiga guru besar bidang farmasi, engineering dan informatika, Senin (4/12/2023), di kampus setempat.

Ketiganya yakni Profesor Imam Riadi (Bidang Ilmu Sistem Informasi), Profesor Nanik Sulistyani, (Bidang Ilmu Farmasi), dan Profesor Tole Sutikno (Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen dan Kendali).

Nanik dalam pidato ilmiahnya menyampaikan tentang perkembangan ilmu farmasi dari aspek pendekatan eksplorasi antibiotik baru dan sumber mikroorganisme.

Menurutnya antibiotik merupakan segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang memiliki efek membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.

"Pada perkembangannya, banyak muncul bakteri patogen yang memiliki resistensi terhadap hampir semua kelas antibiotik," ujarnya.

ARTIKEL LAINNYA: Kemenpora Bentuk Pemimpin Tangguh dalam Rumah Tangga

Menurut Nanik, nakteri tersebut menjadi tidak sensitif oleh perlakuan antibiotika. Mereka menjadi kebal terhadap obat tersebut dan menimbulkan permasalahan bagi penyembuhan penyakit infeksi.

Salah satu yang paling banyak kasus adalah bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methisilin dan vankomisin. Karenanya kebutuhan antibiotik baru oleh dunia pengobatan semakin meningkat.

Nanik menambahkan, penemuan antibiotik baru adalah proses yang kompleks dan memerlukan berbagai metode dan pendekatan.

Untuk menemukan senyawa antibiotik baru dan menambah keragaman kimia antibiotik yang sudah ada, menurut dia, tidak mudah dengan proses yang panjang dan sulit.

Terlebih pengembangan dan uji klinis juga memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan sebelum antibiotik baru dapat digunakan secara luas dalam pengobatan manusia.

ARTIKEL LAINNYA: Puluhan Tahun Sebagai GTT dan PTT, Sebelas Guru Dapat Tali Asih

"Hal inilah yang mungkin menyebabkan belum ada antibiotik yang ditemukan anak bangsa yang digunakan untuk pengobatan, meskipun negeri ini sangat kaya dengan sumber antibiotik," jelasnya.

Ketua Senat UAD, Dwi Sulisworo, mengungkapkan bertambahnya jumlah guru besar merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia. (*)