Patriot Pramuka Antarkan Sutanto Jadi Pemenang Lomba Cerpen

Patriot Pramuka Antarkan Sutanto Jadi Pemenang Lomba Cerpen

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Cerita berjudul Patriot Pramuka mengantarkan Guru MTs Negeri 3 Bantul, Drs Sutanto,  menjadi penulis terbaik dalam lomba menulis cerpen bertema Ada Cerita di Pramuka, yang diselenggarakan oleh penerbit Omera Pustaka.

Melalui rilis ke redaksi koranbernas.id, Jumat (8/10/2021), Sutanto menjelaskan sebagai pembina Pramuka dirinya merasa tertantang mengikuti lomba tersebut. “Banyak pengalaman yang telah saya lakoni di bidang kepramukaan,” katanya.

Sutanto pernah menjadi anggota pasukan penggalang di SMPN Bambanglipuro, Dewan Ambalan Penegak di SPGN Bantul, Dewan Kerja Cabang (DKC) Bantul, membina di beberapa Gugus Depan (Gudep) dan menjadi Andalan di Kwarcab Bantul.

“Semuanya bisa menjadi sumber cerita. Namun saya lebih memilih mengambil cerita dengan seting perkemahan penggalang. Banyak hal yang bisa digali. Agar cerita lebih menarik dan lebih hidup, maka  dengan membayangkan kisah yang pernah ada dan benar-benar terjadi,“ terangnya.

Di dalam cerita itu, Sutanto sengaja mengambil tokoh pewayangan yaitu Bima dan Sena. Tujuanya agar pembaca memiliki apresiasi terhadap seni tradisi yang adiluhung peninggalan nenek moyang.

Direktur Omera Pustaka, Rahmi Wijayanti, menjelaskan lomba diikuti 32 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan diawali pendaftaran pada 6-20 Agustus 2021, pengumpulan karya 25 Agustus 2021. Sedangkan pengumuman 5 penulis terbaik dilakukan Kamis (30/9/2021).

Untuk menentukan penulis terbaik, tim Omera membuat beberapa kriteria yaitu teknik dan bahasa yang digunakan rapi,  alur cerita yang disuguhkan menarik serta menulis sesuai syarat dan ketentuan.

Melalui seleksi cukup ketat tim menentukan 5 penulis terbaik yakni, pertama, Drs Sutanto (Patriot Pramuka). Kedua, Anggun Setiyani (Sebuah Kenal), ketiga Vita Mei (Girl Scout, Story of a Shoulder to Cry On), keempat Adam Burhan (Lima Petualang) dan  kelima Dihyan An-nayyara (Untukmu Jiwa Praja Muda).

Penulis terbaik I akan mendapat piala, buku cetak, namanya tercantum di cover depan buku dan mendapat voucher penerbitan buku solo separo harga. “Kami mengadakan lomba penulisan ini dengan pemikiran bahwa Pramuka merupakan salah satu kegiatan berkesan bagi semua orang. Jenis ekstrakurikuler ini memiliki beragam aktivitas seru seperti berkemah, api  unggun, belajar baris berbaris, belajar berbagai sandi, dengan diselipi aneka permainan dan nyanyian-nyanyian seru,” katanya.

Inilah yang menjadi alasan Omera Pustaka  mengajak masyarakat untuk menuliskan pengalamannya ketika mengikuti kegiatan Pramuka. “Buku antologi kisah Pramuka ini diharapkan bisa menjadi bacaan menarik siswa sekolah tentang Pramuka. Juga memberikan motivasi untuk ikut kegiatan Pramuka. Buku ini juga menjadi kado dari kami Omera Pustaka dan para penulis kepada seluruh kader Pramuka di seluruh Indonesia bertepatan dengan hari Pramuka,” terang Rahmi.

Dia mengaku sangat bersemangat meluncurkan proyek buku antologi kisah pramuka yang dikemas dalam lomba cerpen. Selain menjadi ajang kompetisi sastra, proyek ini juga bertujuan untuk melahirkan buku yang berkisah tentang Pramuka. Sebuah buku bacaan yang menarik untuk kader Pramuka di seluruh Indonesia. (*)