Pasar Niten Kedatangan Alat Baru, Bupati Berharap Persoalan Sampah Terurai

Pasar Niten Kedatangan Alat Baru, Bupati Berharap Persoalan Sampah Terurai
Alat pengolah sampah di Pasat Niten. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2024 Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih melaunching operasional (Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten dan penandatanganan kerjasama dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).

Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, Selasa (27/2/2024 mengatakan, ITF merupakan fasilitas pengolahan sampah yang digunakan untuk mengurangi jumlah sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ini adalah pengolahan sampah dengan konsep waste to energy (sampah menjadi energi-red) dengan dukungan teknologi ramah lingkungan

“Tentu adanya alat ini sangat membantu dalam rangka mendukung Bantul Bersih Sampah (Bersama) 2025. Adalah bagaimana tidak ada lagi sampah-sampah menumpuk di wilayah Bantul, sehingga berbagai upaya kita lakukan. Salah satunya dengan ITF kerjasama dengan PT SBI. Saya ucapkan banyak terimakasih,” kata Bupati.

Dirinya menyampaikan rasa bangganya dengan kerja sama yang terjalin antara Pemkab Bantul dengan mitra korporasi, di mana persoalan sampah yang selama ini dihadapi Kabupaten Bantul bisa mendapatkan solusi meskipun belum terselesaikan sepenuhnya. “Ini merupakan terobosan dan komitmen kami untuk bersama-sama menjadikan sampah tidak hanya limbah, tapi dapat bermanfaat bagi kehidupan misalnya menjadi bahan bakar alternatif, dan itu bisa dilakukan oleh SBI,” kata Abdul Halim Muslih.

Pihaknya juga mendorong kalurahan-kalurahan hingga padukuhan untuk melakukan pemilihan sampah. Di Bantul ada 933 padukuhan dan ada dana bantuan Rp 50 juta setiap tahun yang dikucurkan Pemkab Bantul, diantaranya untuk pengoahan  sampah di wiayah masing-masing.

Hal yang sama disampaikan, Soni Asrul Sani. Ia mengatakan bahwa SBI menyambut baik kerja sama ini. “Ini sejalan dengan visi kami dalam hal pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bentuk pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi di pabrik kami. SBI menjadi mitra memiliki pengalaman dalam hal ini,” ungkap Soni Asrul Sani

Kabupaten Bantul yang memiliki luas wilayah 506,8 kilometer persegi dengan 17 kecamatan, memiliki potensi timbulan sampah mencapai 440 ton per hari. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi di wilayah ini.

Dengan potensi yang cukup besar, Pemerintah Kabupaten Bantul terus mencari berbagai alternatif teknologi untuk mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat. Dengan diresmikannya ITF yang memiliki  fungsi utama mengurangi sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di fasilitas ITF ini sampah dipilah-pilah antara sampah organik dan non organik.

Sampah anorganik yang berupa plastik akan dijadikan RDF dan akan dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif, sedangkan sampah organik akan dijadikan kompos. (*)