Harga Gabah Turun, Polosoro Protes

Harga Gabah Turun, Polosoro Protes

KORANBERNAS.ID,PURWOREJO--Kepala desa se-Kecamatan Banyuurip yang tergabung dalam Polosoro beberapa waktu terakhir merasa resah. Keresahan dipicu karena harga gabah menurun, sebesar Rp3.000 hingga Rp 3300.

Ketua Polosoro Kecamatan Banyurip sekaligus Kepala Desa Condongsari, Cahyo Saptono mengatakan dengan harga gabah sebesar Rp3000 hingga Rp3300, petani merasa rugi.

"Kami beberapa waktu yang lalu mengumpulkan kepala desa se Kecamatan Banyuurip guna merumuskan agar harga gabah tidak turun," tuturnya, Kamis (4/3/2021) bertempat di Kantor Desa Condongsari Kecamatan Banyuurip.

Acara itu dihadiri oleh  Kepala Bulog Wilayah Kedu, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (PPKP) Purworejo, dan Kades-kades se Banyuurip serta perwakilan beberapa gapoktan.

Dikatakan Cahyo jka pada pertemuan yang kedua tidak ada solusi, pihaknya akan nekad dengan menanam padi di alun-alun Purworejo.

"Kami disini mencari keadilan, kalau harga gabah diatas harga jual, maka dari Dinas akan )ocepat turun kebawah melakukan cek pasar. Kami disuruh menurunkan harga, tetapi kalau harga gabah dibawah standar, Dinas diam saja," tandas Cahyo.

Kepala Bulog Kedu, Meisyarani, mengatakan saar harga gabah jatuh seperti saat ini, Bulog siap melakukan pembelian gabah dari petani. Hal inj sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan nomor 24 tahun 2020 bahwa harga gabah kering panen saat  sebesar Rp4.200, dengan persyaratan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan hampa kotoran atau sampah maksimal 10 persen.

"Berarti kalau harga kondisi kualitas di bawah standar yang ditentukan pemerintah, tentu harganya akan disesuaikan. Hari ini dan ke depan Bulog siap membeli gabah petani," katanya.

Menurutnya, petani cukup menghubungi petugas baik melalui kepala gudang atau pengadaan Bulog, dan nantinya satker itulah yang akan melakukan pembelian di tempat atau dengan diantar ke gudang Bulog.

"Tidak hanya gabah kering panen saja yang kami beli tetapi gabah kering giling juga kami beli, dengan harga 5.300 dan dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan hampa kotoran maksimal 3%. Harga itu kami beli jika sampai dipintu gudang Bulog,"  jelasnya.

Pada kesempatan itu Meisyarani menawarkan kerjasama dengan gapoktan asal Desa Seborokrapyak. Bulog siap membeli gabah dari gapoktan tersebut.

Sementara itu diakhir acara Ketua Polosoro Kecamatan Banyuurip, Cahyo Saptono  menyampaikan pihaknya merasa lega dengan hasil pertemuan tersebut.

Menurutnya bahwa turunnya harga gabah kering sangat merugikan petani, apalagi bagi petani penggarap dengan sistem ? hasil dengan pemilik tanah, tentu saja tidak bisa merasakan hasil yang memuaskan.

"Alhamdulillah dengan adanya musyawarah pada sore ini, sudah ada titik terang yang memuaskan". pungkasnya.(*)