Pandemi Telah Mengubah Pola Pengasuhan Anak

Pandemi Telah Mengubah Pola Pengasuhan Anak

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 berpengaruh pada pola pengasuhan anak di keluarga Indonesia. Semua kegiatan saat ini bebasis rumah, kerja di rumah, sekolah di rumah, bermain di rumah dan segala kegiatan diupayakan untuk dikerjakan di rumah. Semua protokol kesehatan tersebut harus dilaksanakan, tak lain agar penyebaran virus Corona dapat terkendali.

Beban aktivitas keluarga menjadi sangat banyak dan mengharuskan orang tua dapat beradaptasi dengan cepat. Tidak jarang dalam pengasuhan terjadi kekerasan terhadap anak karena orang tua sudah jenuh dengan ragam masalah yang terjadi.

Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2021 semua dinamika ini sangat penting untuk diperhatikan. HAN 2021 menjadi momen untuk menelisik kembali bagaimana keluarga Indonesia harus bersikap dalam pola pengasuhan yang tepat. Tentunya agar anak bisa dan harus dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, meskipun kondisinya tidak biasa, dengan kebiasaan yang baru.

Anak Terlindungi, Indonesia Maju merupakan tema Hari Anak Nasional 2021 yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Tema ini diwujudkan ulang oleh pegiat dan pemerhati anak di Yogyakarta dalam sebuah webinar dengan tema Mengasuh Anak Sehat di Tengah Pandemi Covid-19.

Webinar yang digagas oleh Lebah Ceria Community (LCC), Keluarga Alumni Gizi Kesehatan (KAGIKA) FK-KMK UGM dan Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD-RC) ini dilaksanakan Sabtu (24/7/2021).

Webinar ini menghadirkan tiga pakar anak antara lain, Teh Deri Rizki Anggarani, S.Gz. (Founder Keluarga Dahsyat, Sekolah Calon Ibu, Parenting Quran Al Kautsar, dan Rumpun Nurani), Nurul Jamilah, S.Gz. (Koordinator Divisi Program EDDC-RC) dan Nindhita Priscilla Muharrani, S.Gz., M.Sc. (Founder Mind Your Meal).

Dalam keterangan tertulisnya kepada koranbernas.id, Senin (19/7/2021), Arif Rahmat Kurnia, Ketua LCC dan sekaligus ketua penyelenggara, mengatakan bahwa mengasuh anak di masa pandemi tentu berbeda dengan sekolah di rumah dan PPKM. Orang tua harus memutar otak untuk memberikan asupan gizi cukup agar anak bisa tetap sehat dan kuat.

"Dari webinar ini diharapkan para orang tua, ahli gizi, akademisi dan mahasiswa bisa memberikan edukasi kepada anak -anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan," ujarnya.

Arif melanjutkan, tujuan kegiatan ini adalah menjadi wahana bagi orang tua dan ahli gizi dalam mendapatkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip pengasuhan anak, terutama di masa pandemi Covid-19. Selanjutnya dapat menjadi sarana bagi orang tua dan ahli gizi dalam mengetahui kebutuhan gizi yang dibutuhkan anak-anak, terutama di masa pandemi.

"Terakhir dapat menjadi tempat bagi orang tua dan ahli gizi dalam mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan makan pada anak-anak, terutama di masa pandemi. Selain itu, kegiatan webinar ini juga untuk menggalang donasi dalam bentuk program pendidikan gizi dan kesehatan untuk anak- anak di Indonesia," katanya.

"Pandemi ini mengakibatkan anak-anak menjadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Peran orang tua menjadi lebih besar dalam mengasuh buah hatinya. Mari kita bergandengan tangan, meningkatkan pengetahuan orang tua demi mewujudkan generasi emas di masa depan,’’ tutupnya.

Bagi yang tertarik mengikuti webinar ini dapat melalui tautan https://pendidikgizi.or.id/webinar/. Link zoom tersedia untuk 280 peserta pendaftar pertama. Disediakan live streaming di YouTube bagi yang tidak kebagian ruang di Zoom. (*)