Bantuan Bina Lingkungan BRI Disambut Gembira

Bantuan Bina Lingkungan BRI Disambut Gembira

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Melaui Program Bina Lingkungan, Bank BRI Cabang Bantul menyerahkan bantuan normalisasi dan pembangunan jembatan Sungai Afur Sorok, Pedukuhan Gersik Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul.

Bantuan senilai Rp 200 juta tersebut diresmikan Jumat (18/3/2022) sore ditandai pemotongan tumpeng dan pengguntingan pita oleh Manajer Pemasaran Mikro Bank BRI Bantul, Joko Wahyu Diharto, didampingi Forkompimkap Bambanglipuro, Lurah Sumbermulyo Ani Widayani MIP dan masyarakat setempat.

Lurah Ani menyampikan bantuan tersebut disambut gembira oleh masyarakat. "Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank BRI Cabang Bantul atas pemberian bantuan bina lingkungan. Sungguh ini hal yang sangat kami syukuri, laksana seteguk air di tengah gurun pasir," katanya.

Sejak beberapa waktu terakhir, masyarakat tidak bisa  melakukan program pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD). Apalagi setelah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104/2021 tentang Rincian APBN 2022 disebutkan  anggaran tidak boleh digunakan untuk pembangunan.

Dana Desa diperuntukan untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) minimum 40 persen, 20 persen untuk program ketahanan pangan dan hewani serta 8 persen untuk penanganan Covid-19.  Sisanya digunakan untuk program wajib dan sinkronisasi, missal penanganan stunting, gizi buruk, Pemeberian Makanan Tambahan (PMT), program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), PAUD.

“Maka chaneling dengan berbagai pihak termasuk saat ini dengan Bank BRI Cabang Bantul sangat  besar manfaatnya bagi masyarakat," katanya.

Panewu Anom Kapanewon Bambanglipuro, Galuh Ajeng Fitria,  mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan dan merawat sebaik mungkin bantuan tersebut. Semua perlu menjaga agar bangunan tidak rusak.

'Ini juga dalam rangka memudahkan akses jalan dan transportasi sehingga  muaranya   pada peningkatan kesejahteraan warga," kata Galuh.

Joko Wahyu mengatakan bantuan tersebut merupakan wujud komitmen dan semangat BRI, agar insan BRI kembali ke rumah (habitat asli).

"BRI   mitra kerjanya banyak di  pedesaan, semangat kami adalah turut membangun wilayah. Semoga bantuan ini memberikan manfaat  bagi masyarakat secara luas," katanya.

Supandi selaku sekretaris panitia pembangunan mengatakan pembangunan dilakukan sekitar sebulan silam. Dari target  60 hari kerja mampu selesai 40 hari kerja. "Untuk pembangunan, warga lokal dilibatkan sebagai tenaga kerjanya," katanya.

Adapun normalisasi berupa pelebaran gorong-gorong dari semula 1 meter menjadi 2 meter dan panjang dari semula 3 meter menjadi 8 meter. "Saluran Ini untuk mengairi lahan warga dan juga mengantisipasi banjir. Agar jangan sampai meluap," katanya.

Kejadian banjir akibat gorong-gorong sempit pernah terjadi tahun 2017  saat  Bantul diterjang banjir bandang. Warga berharap dengan normalisasi , kejadian tersebut tidak terulang  lagi. "Air yang dari sini kemudian dialirkan ke sungai Winongo  yang merupakan sungai besar," tambah Supandi. (*)