Jadi Acuan, Puskesmas Pariwisata Prambanan Berhasil Menurunkan Angka Stunting

Jadi Acuan, Puskesmas Pariwisata Prambanan Berhasil Menurunkan Angka Stunting
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memberikan arahan pada gerakan cegah stunting di Puskesmas Pariwisata Prambanan. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan para kader kesehatan memiliki peran penting menurunkan angka stunting.

Mereka bertugas mensosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat. Dengan komitmen bersama, Kustini yakin jumlah anak stunting semakin menurun.

“Kaderlah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung. Melalui pendekatan dan sosialisasi, masyarakat dapat lebih cepat memahami cara penanggulangan stunting. Pencegahan dapat dimulai dengan sosialisasi kepada para remaja ataupun calon pengantin. Sehingga mereka dapat memahami bagaimana mempersiapkan gizi yang tepat untuk calon bayi,” kata Kustini saat memberikan arahan pada gerakan cegah stunting sekaligus meresmikan Mushala Ibnu Sina di Puskesmas Pariwisata Prambanan, Sabtu (13/5/2023).

Kepala Puskesmas Pariwisata Prambanan, Toto Suharto, melaporkan angka stunting di kawasan Kapanewon Prambanan mengalami penurunan.

Data pada tahun 2021 sebesar 6,4 persen sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 6,29 persen. Toto mengatakan akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi.

“Dengan semangat bersama, kami akan terus upayakan dengan slogan SMART yang dimiliki Puskesmas Pariwisata Prambanan. Solid, mumpuni, akurat, responsif dan tangguh,” ujar Toto.

Merespons keberhasilan Puskesmas Pariwisata Prambanan, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, menyampaikan apresiasinya. Hal ini tak terlepas dari capaian angka stunting di kawasan kapanewon yang berhasil di bawah angka kabupaten.

“Angka stunting di Prambanan yang berhasil turun hingga 6,29 persen patut diapresiasi. Bahkan lebih rendah dari jumlah di Kabupaten Sleman yang berada di angka 6,88 persen. Keberhasilan ini semoga bisa semakin menurun dan menjadi acuan bagi kapanewon lain,” kata Cahya.

Cahya menambahkan, salah satu cara mudah untuk mengingat pencegahan stunting adalah dengan langkah “ABCDE”. Langkah tersebut dapat dilakukan oleh remaja putri sebelum menikah hingga pasca-melahirkan.

“Perlu diingat ABCDE. Aktif minum tablet tambah darah, Bumil harus teratur memeriksakan kegamilannya, Cukup mengonsumsi protein hewani untuk bayi, Datang ke posyandu setiap bulan dan Eksklusif ASI enam bulan,” jelasnya. (*)