MUI Purworejo Instruksikan Sholat Idul Adha di Rumah Saja

MUI Purworejo Instruksikan Sholat Idul Adha di Rumah Saja

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purworejo memerintahkan umat muslim untuk menuaikan sholat Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijah (20/7/2021) untuk dilaksanakan di rumah saja.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris MUI Kabupaten Purworejo, Farid Solihin.

"Sholat Idul Adha tahun 1442H dilaksanakandi rumah masing-masing secara berjamaah bersama keluarga inti," jelasnya kepada koranbernas.id, Senin (19/7/2021) siang.

Adapun teknis pemotongan hewan qurban, lanjut dia, sebaiknya dilaksanakan di rumah pemotongan hewan.
Apabila tidak mampu, maka dipotong di tempat lain dengan syarat penyembelihan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan tidak menimbulkan kerumunan.

"Pemotongan hewan qurban dilakukan oleh tenaga profesional atau panitia pelaksana dengan prokes ketat dan lokasi sebelumnya harus diseterilkan dengan penyemprotan disinfektan," jelas Farid yang juga sebagai Ketua PBNU Kabupaten Purworejo.

Farid menambahkan, distribusi daging qurban diantar langsung ke penerima oleh petugas panitia. Dalam distribusi daging qurban, panitia bermasker, mengenakan sarung tangan untuk menghindari kontak fisik dengan penerima.

Sementara itu, Katua Takmir Masjid Agung Darul Muttaqin Kabupaten Purworejo, Najib Syarifudin, mengatakan pihaknya tetap menyelenggarakan sholat Idul Adha berjamaah di masjid dengan jumlah terbatas.

"Jamaah sholat Idul Adha terbatas untuk lingkungan di sekitar masjid. Pintu gerbang masjid bagian depan ditutup, hanya pintu samping dibuka dengan penjagaan petugas keamanan masjid," katanya.

Najib melanjutkan, perempatan di alun-alun (selatan masjid) yang ke arah masjid, ditutup. Teknis penyembelihan hewan qurban nanti tertutup, hanya panitia yang bisa ke area penyembelihan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan RT setempat untuk menutup jalan yang ke arah tempat penyembelihan. Untuk pembagian daging qurban selama pandemi dari tahun kemarin, yang datang ke pantia hanya perwakilan 2 orang dari tiap-tiap RT untuk mengambil daging qurban," terang dia.

Kemudian, petugas RT yang membagikan ke warganya. Dengan cara tersebut tidak menimbulkan kerumunan. (*)