Orang Tua Harus Jadi Contoh, Ayo Pakai Masker
Arie Giyarto 
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Selama pandemi Covid-19 anak-anak sekolah menjalani kegiatan belajar secara daring. Sedangkan yang masih taman kanak-kanak (TK) dan usia di bawahnya mencari kesibukan sendiri.
Lebih dari sepuluh anak berbagai usia sebelum pukul 07:00 sudah ramai bersepeda di wilayah Jetis RT 30 dan 31 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
Suaranya riuh diserta celetehan intonasi tinggi. Istilah Jawa-nya pating cruwet. Anak yang belum bisa bersepeda roda dua, memakai roda tiga. Atau harus puas mendorong sepeda temannya.
Satu di antaranya yang rajin olahraga bersepeda adalah Radenta Abqari Surya Ramadhan yang biasa dipanggil Abka. Lahir di Sleman 20 Juni 2016, pekan lalu bocah itu baru saja dia punya adik.
Dengan sepeda kecilnya Abka selalu siap di teras rumahnya menunggu teman-temannya. Hampir setiap saat dia mengenakan masker karena dimotivasi orangtuanya, Wuri dan Suryanto serta neneknya Mahyuti yang sejak bayi mengasuhnya mengingat setiap hari ditinggal ayah-ibunya bekerja di sebuah supermarket terkenal di Yogyakarta.
Beruntung neneknya tegas namun penuh kasih sayang dan selalu memantau Abka berada. Anak itu pun tumbuh sebagai anak yang tertib. Mahyuti melarang Abka jauh dari rumahnya.
Beri contoh
Kepatuhan anak menggunakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan ternyata lebih dari kesadaran orang tuanya. Mereka menginginkan agar kesehatan anaknya terjaga.
Demikian pula Suryanto, yang rajin memboncengkan Abka hampir setiap pagi dengan sepeda motor sebelum berangkat kerja, juga mengharuskan anaknya memakai masker.
Pria yang di lingkungan kerjanya kerap dipanggil Itjung ini paham kesadaran itu harus dibangun sejak kecil dengan disiplin tinggi. Orang tua harus memberi contoh bukan sekadar menyuruh. Apalagi di lingkungan kerjanya, semua karyawan wajib mengenakan masker.
Bagi anak-anak awalnya mungkin agak risih tetapi lama-lama apabila sudah terbiasa rasa risih itu hilang. Selain itu, harus disediakan masker yang nyaman untuk anak-anak. Bagaimana dengan Anda? (*)
