Menu Ikan Lezat Tak Harus Gunakan MSG

Menu Ikan Lezat Tak Harus Gunakan MSG

KORANBERNAS.ID -- Kelezatan racikan masakan olahan nenek moyang kita sudah tidak diragukan lagi, termasuk berbagai menu berbahan ikan. Tanpa harus ditambah penyedap rasa atau Monosodium Glutamat (MSG), citarasa menu ikan sudah sangat lezat.

Untuk itulah Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Purworejo mengelar lomba masak ikan non MSG, Kamis (24/10/2019). Kegiatan dilaksanakan dalam rangka promosi produk olahan ikan tahun 2019.

Dalam lomba tersebut bertindak sebagai dewan juri dalam lomba tersebut adalah Fikria Rachmani, Dra Erna Setyowati dan Hesti Respati SE MPar. Peserta lomba berasal dari kecamatan se Kab.  Purworejo.  Lomba tersebut terbagi dalam 2 kategori, yaitu kategori kudapan kering dan kudapan basah.

Kabid Kelautan dan Perikanan, Eko Paskiyanto API, MM, Jumat (25/10/2019) mengatakan
masakan tanpa MSG juga enak. Masakan yang dilombakan menggunakan bumbu rempah-rempah alami.

"Juri dalam lomba tersebut,  yang kesehariannya tidak mengkonsumsi MSG jadi para juri tersebut sangat paham masakan berbau MSG dan yang tidak dengan MSG," ungkapnya.

Eko menambahkan, tim lomba masak ikan  Kabupaten Purworejo kemaren mendapat juara 3 di Boyolali untuk tingkat propinsi Jateng. Pihaknya berkoordinasi dengan tim penggerak PKK untuk keberangkatan lomba serupa di Mungkid, Magelang. Agenda di  Mungkid mendatang,  selain  lomba masak ikan juga lomba mancing.

Dirinya juga mengagas lomba serupa yang diselenggarakan destinasi wisata,  misalnya tahun ini di kec. Kaligesing,  yang dari kec. Bruno juga datang. Peserta lomba biasanya masak dari rumah, dilokasi lomba tinggal merangkai.

Kasie usaha dan daya saing, Mustopo ST,  mengatakan dirinya membidangi Penanganan pengolahan dan pemasaran ikan non konsumsi (hias) juga mutu. kudapan lele basah,  diolah menjadi empek-empek, nuget, martabak,  dan sosis.  Kalau untuk menu keluarga yaitu kare.
Adapun menu kudapan kering berupa egg rol, pastel, dan stik.

"Kami memiliki metode baru yaitu zero waste," kata Mustopo.

Dia menerangkan metode tersebut adalah metode dibikin tanpa sisa,  jadi tulang kepala di presto agar lunak,  kemudian dijadikan tepung. Dan,  tepung berbahan tulang ikan,  berkalsium tinggi. Tepung ikan tersebut bisa diolah lagi menjadi aneka kudapan kering seperti stik,  choco coklat dan kastengels.

"Siswa SMAN 7 Purworejo, membuat olahan sisik ikan yang kaya akan bahan citin dan citosan," terangnya.(yve)