Menikmati Mainan dan Kuliner Jadul di Festival Klangenan

Romansa masa lalu pemantik bergeraknya ekonomi masyarakat Bantul.

Menikmati Mainan dan Kuliner Jadul di Festival Klangenan
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih membuka Festival Klangenan Bantul 2024. (sariyati wijaya/koranberas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih membuka Festival Klangenan 2024 di Pasar Seni Gabusan Jalan Parangtritis Km 9 Sewon Bantul, Selasa (30/4/2024) sore.

Bertema Luku Laku, festival itu berlangsung hingga Sabtu (4/5/2024) setiap hari pukul 09:00 sampai 21:00. Pada acara tersebut juga diserahkan Sertifikat Indikasi Geografis bagi Gerabah Kasongan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI.

Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Husin Bachri, mengatakan Festival  Klangenan adalah ajang pameran sekaligus promosi bagi UMKM, IKM dan industri kreatif.

“Selain makanan dan minuman tempo dulu, juga ada beragam mainan tradisional yang dijual,” katanya. Kegiatan kali ini diselenggarakan dengan dukungan Dana Keistimewaan.

Penyerahan Sertifikat Indikasi Geografis Gerabah Kasongan Bantul. (sariyati wijaya/koranberas.id)

Dari pantauan koranbernas.id saat berkeliling di lokasi, pengunjung menikmati makanan jaman dulu (jadul) seperti gathot, thiwul, mi kopyok, mangut kutuk, mangut welut, aneka jenang, aneka kopi, sate koyor, sate kere. Ada pula mainan tradisional yoyo, othok-othok, gangsingan.

“Festival ini diikuti 55 peserta terdiri tenant kuliner, produk inovatif dan mainan. Juga ada rangkaian pentas seni dan pertunjukan tradisional di tempat festival,” katanya.

Bupati mengatakan tujuan festival untuk melestarikan nilai-nilai budaya terkait produk dari aspek seni sehingga menunjukkan dan mengingatkan Bantul kaya akan ragam seni tradisi dan kuliner tradisional. “Kami berharap festival ini bisa menggerakkan industri kuliner dan produk kreatif lainnya yang bersifat UMKM,” katanya.

Diharapkan pula festival bisa mendukung upaya Pemkab Bantul untuk menjadi kota kreatif dunia. “Festival ini membawa romansa penuh kenangan akan masa lalu dan menjadi pemantik bergeraknya ekonomi masyarakat Bantul,” katanya. (*)