Berkarya Secara Jujur, Ndarboy Rilis Cidro Asmoro

Berkarya Secara Jujur, Ndarboy Rilis Cidro Asmoro

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Sepeninggalan mediang Didi Kempot begitu marak musik pop Jawa yang kemudian viral di platform berbagi video YouTube, tidak sedikit yang membangun persepsi bahwa beberapa penyanyi yang terkenal itu merupakan penerus dari The Godfather of Brokenheart asal Surakarta yang wafat Mei 2020 silam.

Bermacam gimmick yang sengaja atau tidak telah dibangun untuk meraih ketenaran diberbagai platform digital. Perdebatan siapa yang lebih mirip atau lebih bagus antar penggemar musik pop atau dangdut Jawa ini pun tidak dapat dihindari.

Bagi Ndarboy, berkarya dengan jujurlah yang selalu menjadi pegangannya dalam menciptakan lagu, Solois pop dangdut Jawa asal Yogyakarta ini percaya bahwa kejujuran akan membuahkan hasil yang lebih baik. Baginya, predikat layak menjadi penerus mediang Didi Kempot yang disematkan kepada penyanyi pop jawa tak lebih dari sekedar gimmick yang tidak penting.

"Berkarya dengan jujur dan sepenuh hati saja, pasti hasilnya akan awet," ujar Ndarboy, solois yang bernama asli Helarius Daru Indrajaya saat meluncurkan album kedua pada Minggu (19/12/2021) di Liquid Kitchen and Bar, Jalan Magelang Yogyakarta.

Tidak dipungkiri, empat tahunan belakangan musik dangdut mendominasi industri hiburan bahkan sampai tingkat nasional. Jika mau lebih spesifik lagi, pop dangdut Jawa kini semakin diakui kualitasnya. Perjuangan beberapa musisi dan seniman tradisional membawa musik pop Jawa ini mendunia telah membuahkan hasil. Salah satu seniman tersebut adalah Didi Kempot.

"Semangat perjuangan Didi Kempot ini yang selalu saya ingat, saya ingin menjadi salah satu yang meneruskan perjuangan ini. Yaitu membawa musik berlirik Jawa ke tempat yang lebih luas," lanjut Daru.

"Saya ingin dangdut tak cuma harus dikenal cuma gara-gara viral di sosmed dan berdasarkan view di YouTube melulu. Menurut saya, seniman yang baik adalah seniman yang tetap harus punya 'karya jadi', monumental, dan bisa disimpan dengan baik oleh masyarakat, terutama penggemar. Intinya melalui Cidro Asmoro ini saya ingin membuktikan kepada siapa saja, Jowo iso! Sekaligus jadi saksi perjalanan karier berkesenian saya selama ini," papar pria asli Pandak, Bantul, ini.

Album kedua Ndarboy bertajuk Cidro Asmoro berisikan 10 lagi yang saling berhubungan. Berbeda dengan album pertamanya (Pusakarya-2019) yang hanya dirilis secara digital, kali ini Cidro Asmoro dikemas secara spesial dengan rilisan terbatas berbentuk boxset.  Boxset yang dibuat secara terbatas ini dijual seharga Rp 400.000. Berisikan CD Audio, Sticker pack, T-shirt, dan beberapa Artwork yang unik.

Menurut Ndarboy, lirik dan lagu Cidro Asmoro sudah ditulisnya selama dua tahun. Lagu-lagunya pun terinspirasi dari kisah nyata yang mengangkat perjalanan kisah asmara yang cedera dan merana, lalu dibawakan dengan lirik serta aransemen pop dangdut Jawa (campursari) ala Ndarboy yang khas.

"Secara keseluruhan, album ini menceritakan proses perjalanan, pertemuan, percintaan (asmoro), ingkar janji (cidro), sakit hati, ketuhanan, perwayangan, alam dan budaya, lalu pada akhirnya mengikhlaskan. Alangkah lebih baiknya mendengarkan secara berurutan dari track 1 sampai 10, maka kamu akan dibawa ke dalam suatu kisah perjalanan yang luar biasa," terangnya.

Terakhir, Ndarboy juga selalu ingin masyarakat Indonesia menyadari bahwa musik dangdut bukan lagi 'musik kampungan' yang segmentasinya cuma kelas C-D. Ndarboy pun optimis musik dangdut, terutama Jawa, akan naik kelas jika masyarakat mau berbangga musik dangdut itu adalah identitas kita semua.

"Menurut saya, dangdut itu 'blues-nya Jawa', musik asli masyarakat kita, tak pernah pudar dan akan selalu mengakar. Udah nggak waktunya lagi bilang dangdut itu kampungan. Intinya, 'Ojo isin ndangdutan! Senajan lagune ambyar, ojo nangis. Lara atimu tak kancani'," kata Ndarboy.

Selain keunikan dari 10 lagu yang berkesinambungan itu, album Cidro Asmoro juga akan menawarkan pengalaman audio visual secara maksimal. Rencananya 10 lagu tersebut akan dirilis menjadi video klip berseri yang akan dirilis mulai Januari 2022 hingga Oktober 2022 (satu bulan satu lagu), sekaligus diedarkan satu per satu lagu setiap bulannya di platform musik digital seperti Spotify, Dezeer, Joox dan sebagainya.

"Nanti setiap sebulan sekali akan dirilis satu lagu beserta video klipnya, konsepnya music video series. Beberapa lagu bocorannya ada 'Dalan Gronjal', 'Selamat Tinggal Kekasih', dan 'Koyo Jogja Istimewa'. Jujur tiga lagu itu jadi lagu yang paling berkesan dan membekas di album Cidro Asmoro," imbuhnya.

Melalui album Cidro Asmoro itu, Ndarboy juga punya pesan khusus kepada masyarakat Indonesia, bahwa dangdut zaman sekarang sudah saatnya lebih dihargai karena bukan musik yang segmented lagi, terutama dangdut pop Jawa yang selama ini dia usung. Selain itu, menurutnya eksistensi musisi juga harus diwujudkan dengan karya yang nyata.(*)