Masyarakat Harus Mampu Mengurangi Volume Sampah

Masyarakat Harus Mampu Mengurangi Volume Sampah

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, menyatakan sampah memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca dan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan.

“Gas metana yang dihasilkan dari TPA (Tempat Pembuangan Aakhir), tidak adanya pemanfaatan lanjut dari gas metana tersebut, dan masih adanya aktivitas pembakaran sampah terbuka serta daur ulang sampah yang masih minim, akan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan dan perubahan iklim,” kata Epiphana, pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Kabupaten Sleman 2022 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa (22/3/2022).

HPSN Kabupaten Sleman mengusung subtema Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan merupakan turunan dari tema nasional yang digaungkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim.

Epiphana menyoroti pentingnya seluruh lapisan masyarakat menyadari pengelolaan sampah untuk mengatasi berbagai permasalahan.Mmasyarakat khususnya lingkup rumah tangga lebih aktif berkontribusi dalam pengelolaan sampah.

Staf Ahli Bupati Ekonomi dan Pembangunan, Heru Saptono,  menyambut baik penyelenggaraan Peringatan HPSN Kabupaten Sleman tersebut.

“Saya berharap dapat memupuk kesadaran, kepedulian, serta tanggung jawab kita semua, seluruh masyarakat Sleman, dalam pengelolaan lingkungan dan dampak peningkatan iklim,” ungkap Heru.

Mengingat TPA Piyungan sebagai tempat pengelolaan sampah untuk Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul segera tutup pada 27 Maret 2022, Heru menyampaikan imbauan Bupati Sleman kepada seluruh masyarakat dan pengiat lingkungan menekan volumen residu sampah yang tidak memungkinkan diolah lagi.

“Mari kita memulai dari lingkup terkecil dengan membangun kebiasaan membawa botol minum pribadi, mengurangi penggunaan sampah plastik, memilah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan daur ulang sampah,” kata Heru. (*)