Masalah Sosial di DIY Tinggi, Yuni Astuti Ajak Masyarakat Pilih Wakil Rakyat yang Asli dan Tinggal di Yogyakarta

Perlu para pengambil kebijakan yang paham benar bagaimana karakter masyarakat di DIY.

Masalah Sosial di DIY Tinggi, Yuni Astuti Ajak Masyarakat Pilih Wakil Rakyat yang Asli dan Tinggal di Yogyakarta
Caleg DPR RI nomor urut 2 dari Partai Gerindra untuk Dapil DIY, Yuni Astuti. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu kota tujuan pariwisata dan berkuliah di Indonesia. Menjadi salah satu kota tujuan utama pariwisata di Indonesia, pembangunan di DIY pun semakin masif dilakukan.

Sayangnya di balik pembangunan yang masif ini menyimpan sejumlah masalah sosial yang akan dihadapi oleh masyarakat di DIY. Masalah-masalah sosial ini belakangan sudah mulai bermunculan.

Caleg DPR RI nomor urut 2 dari Partai Gerindra untuk Dapil DIY, Yuni Astuti, mengatakan permasalahan sosial di DIY ini mulai bermunculan belakangan ini. Mulai dari masalah klithih hingga kesenjangan ekonomi yang dirasakan masyarakat di DIY.

"Masalah-masalah semacam klithih, kesenjangan ekonomi, kenakalan remaja hingga fenomena sosial lainnya ini jadi problem di DIY ke depannya. Ini tentu harus jadi perhatian semua pihak," urai Yuni Astuti, Sabtu (3/2/2024).

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

"Untuk mengatasi masalah sosial ini perlu para pengambil kebijakan yang paham benar bagaimana karakter masyarakat di DIY," kata Dewan Penasehat Relawan Bersama Prabowo (Bepro) DIY ini.

Yuni Astuti menyarankan dalam kontestasi politik Pemilu Legislatif 2024 saat ini ada baiknya masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang berasal dari daerahnya masing-masing.

"Ya saya mengajak pada masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang asli dan tinggal di dapilnya. Kenapa saya menyarankan itu? Karena permasalahan-permasalahan sosial di DIY saat ini maupun ke depan ya yang paling paham mengatasinya adalah wakil rakyat yang asli dan tinggal di DIY," urai politisi Gerindra ini.

"Jangan sampai kita pilih yang drop-dropan dari luar daerah. Nanti hanya akan turun saat kampanye saja, setelah terpilih kita nggak tahu keberadaannya, nggak tahu sikapnya dan nggak tahu peran mereka," terang Yuni Astuti. (*)