Ribuan Santri Gelar Istigasah di Mapolda DIY, Tolak Miras

Ke Polda DIY ini kami datang untuk istigasah, berdoa dan silaturahmi. Ini bukan demo seperti aksi massa lainnya.

Ribuan Santri Gelar Istigasah di Mapolda DIY, Tolak Miras
Ribuan santri nusantara dan elemen masyarakat istigasah di halaman Mapolda DIY, menuntut kepolisian berperan menertibkan penjualan miras yang menjamur di DIY. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren menggelar istigasah di halaman Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (29/10/2024), untuk mendoakan sekaligus mendesak pengusutan tuntas kasus penganiayaan terhadap santri Krapyak di Prawirotaman.

Massa mulai memenuhi halaman Mapolda DIY sejak pukul 08:30, membawa berbagai tulisan yang menolak peredaran minuman keras (miras) di Yogyakarta.

Ketua GP Ansor DIY, Abdul Muiz, menegaskan istigasah kali ini bukan hanya sebuah aksi massa tetapi sebagai upaya doa bersama demi terciptanya keadilan dan ketertiban di Yogyakarta.

"Ke Polda DIY ini kami datang untuk istigasah, berdoa dan silaturahmi. Ini bukan demo seperti aksi massa lainnya," ujarnya.

Istigasah di halaman Mapolda DIY, tolak peredaran miras. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

Dia menyampaikan tujuan kedatangan mereka adalah mendorong pihak kepolisian serius mengusut pelaku utama penganiayaan santri Krapyak.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyambut baik kedatangan para santri yang turut mendukung penegakan hukum. Dia memastikan pihak kepolisian telah menangkap lima tersangka terkait insiden tersebut, termasuk pelaku utama yang berhasil diamankan pada Senin malam pukul 23:00.

"Kami mengemban tanggung jawab penuh atas keamanan di Yogyakarta, dan bersama masyarakat kami sudah menangkap lima tersangka," jelas Suwondo.

Lebih lanjut, Kapolda DIY yang telah bertugas sejak 2022 ini mengaku terkejut atas insiden tersebut mengingat Yogyakarta dikenal sebagai kota ternyaman di Indonesia.

Merasa prihatin

“Kami merasa prihatin dan menyesali kejadian ini. Saya berjanji kepada para kiai dan masyarakat bahwa Polda DIY akan menuntaskan kasus ini dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.

Selain fokus pada penyelesaian kasus penganiayaan, massa santri nusantara juga menyerukan penolakan keras terhadap peredaran miras di Yogyakarta, yang dinilai sebagai salah satu pemicu tindak kekerasan.

Berbagai spanduk dan tulisan penolakan miras memenuhi halaman Mapolda DIY. Menanggapi hal ini, Kapolda DIY mengungkapkan pihaknya sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas peredaran miras ilegal di Yogyakarta.

“Kami sudah bicara dengan pemerintah daerah, dan yang ilegal sudah kami tindak. Kami pun berharap tidak ada lagi miras di Jogja,” tegasnya.

Polda DIY berencana segera merilis perkembangan terbaru terkait penangkapan para tersangka dalam kasus penganiayaan santri Krapyak ini, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik. (*)