Malam Tahun Baru 2022, Kulonprogo Bebas Kerumunan

Malam Tahun Baru 2022, Kulonprogo Bebas Kerumunan

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Kulonprogo, kembali melakukan dukungan komunikasi (dukom) pengamanan malam tahun baru 2022. Kesiapan tersebut terlihat dari pantauan Orari Lokal Kulonprogo dipimpin langsung R. Ambar Parama Putra (YB2UFM) di titik-titik ruas jalan utama maupun ruas jalan menuju destinasi wisata Jumat (31/12/2021) malam.

Ketua Orari Lokal Kulonprogo R. Ambar Parama Putra menjelaskan, dukungan komunikasi tersebut melibatkan sejumlah anggota Orari Lokal Kulonprogo.

“Orari Lokal Kulonprogo dalam dukungan komunikasi pengamanan  tahun baru 2022 ini ikut memberikan informasi ke ruas jalan utama maupun jalan-jalan menuju destinasi wisata di wilayah Kulonprogo dari ruas jalan negara Yogyakarta Jakarta maupun ruas jalan menuju pantai Glagah juga menuju perbukitan Menoreh," kata Ambar.

Lebih lanjut Ambar mengatakan, Orari Lokal Kulonprogo ikut membantu ketugasan TNI/Polri yakni menciptakan keamanan dan kelancaraan supaya tidak terjadi kerumunan di Kabupaten Kulonprogo.

“Kegiatan dukungan komunikasi ini dibackup repeater Orari yang ditempatkan di Gunung Kelir perbukitan Menoreh, sehingga daya jangkaunya bisa meliputi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah,” tegas Ambar.

Satpol Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulonprogo, Hera Suwanta  kepada koranbernas.id Jumat (31/12/2021) malam mengatakan, penutupan kawasan Alun-alun Wates (Alwat) merupakan hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan Pemkab Kulonprogo untuk mencegah penularan Covid-19. Sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada malam tahun baru pusat keramaian seperti Alun-alun disyaratkan untuk ditutup.

“Sesuai imbauan Bupati, sebelum dilakukan penutupan kami telah melakukan sosialisasi. Penutupan pada 31 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022,” kata Hera.

Penutupan Alun-alun Wates tidak hanya bagi pedagang kaki lima (PKL), tapi juga bagi masyarakat yang hendak beraktivitas olahraga. Semua akses masuk Alun-alun Wates ditutup dan dilakukan patroli oleh petugas Satpol PP.

“Malam ini kami tempatkan petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, TNI/Polri maupun Orari Kulonprogo agar alun-alun benar-benar steril,” jelas Hera.

Koordinator Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Wates Bimo Praetyo mengatakan, dengan penutupan Alwat ini memang sangat menurunkan omset dagangannya. Karena sampai sekarang Alwat mempunyai daya tarik tersendiri bagi warga Kulonprogo.

“Karena ini merupakan aturan dari Pemerintah Pusat maka kami sebagai PKL pasrah dan tentunya mentaati aturan tersebut yang juga sudah diatur oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo,” kata Bimo. (*)