Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Harus Mampu Menghadapi Tantangan Zaman

Saatnya seluruh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menyuarakan aspirasinya.

Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Harus Mampu Menghadapi Tantangan Zaman
Sarasehan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris DIY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 50 dosen perwakilan dari sebelas Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Prodi PBI) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti Sarasehan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) DIY.

Sarasehan bertema Peluang dan Tantangan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Lulusannya dalam Dunia Kerja itu telah berlangsung Selasa (24/9/2024) di Ruang Sidang Bersama FTI Lantai 5 Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Panitia acara itu, Thomas Wahyu, Jumat (4/10/2024), menjelaskan tampil sebagai pembicara utama Dr Itje Chodidjah, seorang teacher educator sekaligus Ketua Komisi Nasional Pendidikan untuk UNESCO.

Acara dibagi dua sesi utama yaitu sarasehan pukul 09:00 - 13:00 dan diskusi kelompok kecil pukul 14:00 - 16:00.

Peserta Sarasehan Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris DIY di  Kampus UAD. (istimewa)

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD Muhammad Sayuti Ph D menyambut hangat kegiatan yang diselenggarakan di kampus itu.

"Tema yang diangkat ini sangat relevan dengan isu dalam dunia pendidikan, terutama sebagai kampus-kampus pencetak para calon guru. Saya berharap hasil sarasehan ini bisa membawa dampak yang signifikan terutama pada kebijakan di pemerintah," katanya.

Koordinator APSPBI DIY Dr Rr Hasti Robiasih menyatakan sudah saatnya seluruh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menyuarakan aspirasinya untuk keberlangsungan Program Studi Pendidikan Bahasa ke depan.

"Dengan narasumber yang sudah berpuluh-puluh tahun memiliki pengalaman mengajar serta memiliki kontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, saya berharap peluang dan tantangan yang dihadapi prodi PBI bisa dikupas dengan detail sekaligus bisa mempersiapkan lulusan-lulusan yang kompetitif dan diterima di dunia kerja global," katanya.

Kualitas lulusan

Sarasehan APSPBI DIY diharapkan dapat menjadi momentum bagi Prodi PBI di DIY meningkatkan kualitas lulusan dan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan dunia kerja.

Dr Itje Chodidjah menekankan pentingnya Prodi PBI mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan zaman. Satu yang perlu dilakukan di antaranya dosen terus beradaptasi dan terbuka terhadap perubahan guna membantu mahasiswa bertransformasi menghadapi tantangan global.

"Dengan demikian lulusan PBI diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman yang tidak mudah," katanya.

Pada akhir sarasehan ditarik kesimpulan dan rekomendasi penting bagi Prodi PBI di DIY di antaranya tetap memberikan standar yang tinggi untuk lulusan di tengah persaingan global.

Lalu, struktur kurikulum perlu ditinjau kembali agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja, penerapan Coaching Approach dan Reflective Practice dalam praktik pembelajaran perlu dioptimalkan serta dosen harus menjadi model pembelajaran yang efektif dan menciptakan proses pembelajaran di kelas yang kondusif. (*)