Lomba K3 untuk Mengedukasi Berperilaku Hidup Sehat  

Lomba K3 untuk Mengedukasi Berperilaku Hidup Sehat  
Bersama tim penilai lomba K3 tingkat Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten dengan Kepala Desa Trasan, perangkat Desa Trasan, tokoh masyarakat dan relawan di wilayah RW 3 Desa Trasan. (masalgurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pemerintah Desa Trasan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten, menilai Lomba Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) memiliki manfaat yang luar biasa. Sebab, lomba K3 salah satu tujuannya yakni mengedukasi masyarakat agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Manfaatnya luar biasa. Karena tujuannya mengedukasi masyarakat agar berperilaku hidup sehat. Tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat,” kata Kepala Desa Trasan, Riyadi di sela-sela penilaian lomba K3 di wilayah RW 3 Desa Trasan, Rabu (2/8/2023).

Lomba K3 dihadiri tim penilai kecamatan didampingi kepala desa dan perangkat Desa Trasan. BPD, Tim Penggerak PKK Desa Trasan, perwakilan kader, RT dan RW juga hadir dan nyengkuyung acara

Tahun ini, Desa Trasan diwakili RW 3 dalam lomba K3 tingkat Kecamatan Juwiring. Alasan dipilihnya RW 3 agar bisa mengikuti jejak RW 1 yang sudah beberapa kali meraih juara lomba K3 tahun sebelumnya.

“RW satu sudah beberapa kali juara. Karena wilayah kami ada sebelas RW maka diberikan kesempatan kepada RW lain untuk ikut. Maksudnya agar semua RW berpacu. Tahun ini kami diwakili RW 3,” ujarnya.

Sebagai pemangku wilayah, Riyadi mengapresiasi keguyuban seluruh masyarakat. Baik pemerintah desa, lembaga desa, tokoh masyarakat, PKK, kader, karang taruna, RT dan RW.

Kaitannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat, setiap rumah tangga menyediakan tempat sampah. Tujuannya agar warga tidak membuang sampah di sembarang tempat. Langkah tersebut benar-benar membuahkan hasil karena di jalan, kebun maupun di saluran tidak ditemukan sampah. Tentu ini tidak terlepas dari komitmen bersama seluruh warga untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Yang menarik di Desa Trasan yakni kebiasaan warga menanam pohon di dalam pot di pekarangan rumah. Tanaman itu berupa sayuran, buah-buahan dan apotik hidup yang sewaktu-waktu dibutuhkan bisa memetik langsung di pohon. Selain itu, pemerintah desa juga telah membuat septic tank untuk warga tidak mampu, jamban dan listrik. (*)