Boneka Sanobama, Sosialisasikan Sampah Pada Anak

Boneka Sanobama, Sosialisasikan Sampah Pada Anak

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Berbagai upaya dilakukann oleh Sri Nurus Staniati, tenaga sanitasi Lingkungan atau sanitarian Puskesmas Jetis 1 Bantul, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di masyarakat. Di antaranya adalah Inovasi “Gerdu Indah” yang merupakan kepanjangan dari Gerakan Terpadu Cinta Sampah. Yakni upaya pemberdayaan masyarakat mulai dari masyarakat umum, anak PAUD dan TK, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan kelompok perempuan dalam pengelolaan sampah dengan dukungan dari lintas sektor dan menjalin kemitraan dengan swasta.

“Jadi saya berinovasi dengan banyak program kaitan pengelolaan sampah. Kemudian saya satukan dalam Gerdu Indah tersebut. Gerdu Indah ini tercipta dengan latar belakang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),”kata Nurus kepada koranbernas.id di tempatnya bertugas, Rabu (24/8/2022).

Salah satu pilar dalam STBM adalah perilaku pengamanan sampah. Maka kemudian Nurus membuat banyak langkah yang berdmpak pada pengurangan volume sampah di masyarakat dengan berpegang pada 3 R. Konsep ini memiliki inti yakni Reuse (menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya), Reduce (mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah), Recycle (mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat).

Adapun inovasi yang dilakukan adalah melibatkan ODGJ yang menjadi pasien di Puskesmas Jetis 1 untuk mengelola sampah dan menjadi produk berupa pot bunga. Tentu ODGJ yang direkrut adalah yang memungkinkan untuk bisa diajak komunikasi, diarahkan dan diajari. Maka sebelum diputuskan ikut program pelatihan, ODGJ tersebut akan menjalani skriing kesehatan.

“Yang memenuhi kriteria ada 20 orang. Kemudian kami latih membuat pot bunga. Alhamdulillah program yang saya buat tahun 2018 ini berjalan baik dan juga mendapat apresiasi sebagai top 8 inovasi Bantul,”kata Nurus.

Dalam menjalankan program tersebut Nurus dibantu oleh banyak pihak seperti apotek di wilayah Jetis dan Fasyankes yang turut memasarkan produk dan pemerintah kalurahan yang ikut dukungan anggaran pelatihan. Cakupan Puskesmas Jetis adalah Kalurahan Trimulyo dan Kalurahan Sumberagung. Juga dukungan dari Kapanewon Jetis.

Lalu Nurus juga memiliki proram sosialisasi mengenal sampah ke anak-anak PAUD dan TK. Agar lebih menarik dirinya membuat boneka Sanobama kepanjangan dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. “Saya pakai boneka ini untuk bercerita soal sampah sehingga anak-anak juga lebih tertarik,”katanya.

Program lain yang dilakukan adalah menyasar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Jetis. Mereka diberi edukasi tentang pilah sampah hingga pemanfaatan sampah. Banyak diantaranya yang kemudian membuka tabung sampah dan bank sampah. Dengan demikian volume sampah juga banyak terkurangi dengan banyaknya keterlibatan elemen masyarakat.

“Maka berbagai program yang saya buat tadi kemudian saya wadahi dalam Gerdu Indah dengan melibatkan lintas sektoral. Ada panewu (camat), koramil, Polsek, orgabisasi masyarakat atau ormas dan pihak-pihak lain. Sehingga semua saling bahu membahu dalam mensukseskan program Gerdu Indah seperti yang kita harapkan bersama,”katanya. (*)