Klaten Kini Punya Pasar Hewan Khusus Kuda

Klaten Kini Punya Pasar Hewan Khusus Kuda

KORANBERNAS.ID - "Pasar ini harus jadi dan buka tiap pasaran. Kalau tidak jadi, kami mau kemana? Dulu pernah ada di Kartosuro dan Magelang, tapi bubar semua."

Itulah ungkapan kata hati Sugiharto, pecinta kuda di Kabupaten Klaten, saat ditemui di pasar kuda Plumbon Desa Belang Wetan Kecamatan Klaten Utara, Rabu (4/12/2019). Warga Desa Puluhan, Kecamatan Jatinom itu mengaku dirinya mulai menggeluti ternak kuda sejak jaman Gestok (garakan satu oktober 1965, red). Itu juga bisa terjadi karena sang bapak berprofesi sebagai pedagang kuda.

Saat ini, dirinya memiliki dua ekor kuda jenis tokol yang dipelihara di kandang sekitar rumah di Desa Puluhan. Satu ekor kuda umur 4 tahun, yang menurutnya laku dijual dengan harga Rp 15 juta.

Pasar kuda Plumbon yang terletak di pinggir Jalan Raya Jogja-Solo mulai dibuka pada 24 November lalu, tepatnya saat pasaran Pon. Tentu muncul pertanyaan mengapa harus Pon?

Ditetapkannya pasaran Pon tentu tidak terlepas dari keberadaan pasar Plumbon yang setiap Pahing dan Kliwon merupakan pasaran hewan kambing dan burung. Karena pasar itu buka saat Pahing dan Kliwon saja, maka hari-hari pasaran lainnya sepi dan tidak ada aktivitas.

Selain itu, wilayah Kabupaten Klaten yang berada ditengah-tengah Kota Jogja dan Solo juga dijadikan alasan untuk membuka pasar kuda. Sebab di dua kota wisata itu juga banyak pecinta kuda namun tidak ada pasar kudanya.

Melihat kondisi itu, Koordinator Paguyuban Bendi Kabupaten Klaten yang juga seorang pecinta dan peternak kuda, Warsita, berinisiatif membuka pasar kuda di sana. Tentunya ketika tidak pasaran Pahing dan Kliwon.

"Di Klaten ini banyak sekali pecinta kuda. Setidaknya ada ribuan ekor kuda di sini. Ada satu orang punya sepuluh ekor kuda. Sangat disayangkan jika pasar kuda tidak ada," ujar Warsita.

Warsita. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Warsita yang saat ini berstatus aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Klaten memang dikenal "ahlinya" menata pasar agar lebih baik lagi.

Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan pedagang. Dan di pasar juga tidak hanya memperjualbelikan ternak kuda saja tapi juga kebutuhan lainnya.

Idenya mendirikan pasar kuda di pasar Plumbon diyakini banyak pihak akan berhasil. Hanya saja karena baru berumur seminggu tentu butuh proses untuk menjadikannya lebih besar dan ramai.

Pengamatan di lapangan, meski baru tiga kali pasaran ternyata sambutan masyarakat dan komunitas pecinta kuda atas berdirinya pasar kuda luar biasa. Terbukti para pecinta kuda tidak hanya dari Klaten saja yang datang. Dari Jogja, Jawa Tengah dan beberapa daerah di Jawa Timur pun berdatangan ke pasar kuda Plumbon.

Di tempat terpisah, Kepala Unit Pasar Mlinjon yang juga membawahi pasar hewan Plumbon, Agus Setiyono, menyambut positif kehadiran pasar kuda di Plumbon. Dia juga berharap pasar kuda itu kelak bisa seperti pasar yang lain. Artinya buka secara rutin dan berkelanjutan. (eru)