Kepedulian Lingkungan Jadi Bekal Kaum Milenial UMY
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Tantangan bagi generasi milenial terhadap persoalan lingkungan akan semakin kompleks. Ini ditandai dengan berbagai perubahan pola hidup dan perkembangan zaman.
Perubahan pola hidup, ditunjukkan dengan perkembangan teknologi yang beroriantasi serba cepat dan instant. Hal semacam ini, akan mempengaruhi sikap generasi milenial terhadap lingkungan.
Hizbul Wathan (HW) adalah representasi generasi milenial yang dimiliki Muhammadiyah, yang berfokus pada kepanduan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Masalah lingkungan hidup harus menjadi yang paling dipertimbangan oleh generasi milenial termasuk HW. Kepanduan milik Muhammadiyah ini, dibekali pemahaman terhadap menjaga lingkungan.
Selain itu, termasuk juga Organisasi Otonom (ORTOM) lain yang dilatarbelakangi anak-anak muda, untuk dilibatkan menjadi Kader Lingkungan Muhammadiyah.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan pelatihan kader lingkungan bagi Kader HW.
Acara dilaksanakan di Asrama Unires Putera UMY Sabtu (21/12/2019) ini, dmaksudkan sebagai bagian dari upaya membangun kompetensi yang diharapkan. Yaitu memahami teologi dan fiqh lingkungan, pengolaan sampah dan air hujan, eco building, sanitasi lingkungan, eco falming dan eco size.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto menyampaikan, Muhammadiyah sejak awal telah bergerak di lapangan untuk berkomitmen tentang lingkungan hidup.
“Salah satu ancaman atau kiamat kecil, ditunjukkan oleh kerusakan lingkungan termasuk bencana alam. Akhirnya, ketimpangan penyediaan pangan bisa disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia sendiri,” imbuhnya.
“Semoga kita bisa menciptakan generasi pecinta lingkungan untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik. Karena bumi ini bukan warisan nenek moyang, tapi pinjaman dari anak cucu,” tandasnya.
Peserta pelatihan kader lingkungan Muhammadiyah ini, adalah 50 orang delegasi Hizbul Wathan (HW) perwakilan Kwartir Wilayah Tingkat Penghela. Yaitu yang berada pada kelompok umur SMA/sederajat. Mereka berasal dari seluruh Kwartir Wilayah HW se-Jawa dan Bali.
Tingkat Penghela dipilih, berdasarkan pertimbangan bahwa usia yang penuh semangat berkegiatan dan kreativitas tinggi dengan didukung oleh energi yang hampir tiada batas. (SM)