Keluhan Warga Akibat Dampak Corona Bisa Menjelma Bola Liar
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi, meminta pemerintah mulai membangun konstruksi pemikiran yang positif di masyarakat. Jangan sampai keluhan-keluhan warga akibat dampak virus Corona atau Covid-19 dibiarkan berlalu begitu saja.
“Saat ini kita sudah mulai mendengar banyak keluhan dari masyarakat mulai dari masalah ekonomi, sosial maupun keamanan,” ungkapnya di sela-sela edukasi menghadapi wabah Covid-19 dan penyemprotan disinfektan di Desa Tirtosari Kretek Bantul, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, apabila keluhan tersebut tidak segera disikapi serta direspons secara cepat dan tepat maka berpotensi menjelma bola liar yang sulit dikendalikan.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DIY menambahkan saat ini yang diperlukan adalah membangun rekonstruksi sosial yang benar agar masyarakat memiliki kesepahaman dan kebersamaan menghadap wabah ini.
“Masyarakat saat ini masih sebatas menggunjingkan saja atau ngrasani tentang nasib mereka. Saya mendengar sendiri bagaimana para pekerja informal mengharapkan bantuan pemerintah, karena roda ekonomi mereka mandheg," ujarnya.
Melalui Suwardi Center, dia mencoba memberikan pemahaman ke masyarakat supaya terbangun konstruksi pemikiran yang positif.
Warga desa atau kampung perlu berembug untuk mengatasi permasalahan sosial dan keamanan. Dengan gotong royong holobis kuntul baris, dirinya yakin berbagai masalah bisa ditangani bersama-sama sehingga terasa ringan.
"Inilah peran Suwardi Center yang membangkitkan, melakukan pendampingan dan edukasi sehingga masyarakat dalam lingkungan terkecil akan tangguh menghadapi wabah ini," tambahnya.
Menurut Suwardi, desa memiliki kemampuan membangun pranata sosial yang kuat maupun pendanaan. Hanya saja perlu inisiator yang mampu menggerakkan dan membangun konstruksi sosial yang benar untuk menghadapi kebencanaan.
Lurah Desa Tirtosari mengapresiasi langkah-langkah relawan Suwardi Center yang aktif membantu masyarakat. Harapannya lingkungan sosial masyarakat tidak menjadi berubah karena wabah, tetapi justru lebih kompak dengan semangat holobis kuntul baris. (sol)