Purworejo Tanggap Darurat Sampai 29 Mei 2020

Purworejo Tanggap Darurat Sampai 29 Mei 2020

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah meningkat cukup tajam beberapa hari terakhir. Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di ruang isolasi RSUD Tjitrowardojo.

Tidak kurang 10 ribu pemudik dari daerah terjangkit Covid-19 berdatangan. Semuanya berpotensi sebagai ODP. Atas dasar inilah Bupati Purworejo  Agus Bastian menyatakan Purworejo tanggap darurat Covid-19 mulai Sabtu (28/3/2020) pukul 00:00 hingga 29 Mei 2020.

Keputusan tersebut disampaikan langsung Bupati Purworejo dididampingi Wakil Bupati Yuli Hastuti dan Forkominda serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Jumat (27/3/2020), di Pendopo Agung Purworejo.

Bupati mengatakan semua komponen di berbagai lini agar bertindak tepat dan cepat dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.

"Penduduk Purworejo berjumlah 793 ribu jiwa, ODP 331 orang dan ODP sehat 29 orang sedangkan PDP 15 orang, 1 orang meninggal dunia, 8 orang dinyatakan sehat dan 6 orang masih dirawat di ruang isolasi," jelasnya.

Pemkab Purworejo melakukan kebijakan terbaik yaitu mengimbau masyarakat tidak mendatangi kerumunan seperti pernikahan dan kegiatan keagamaan.

“Jika ada kegiatan dengan kerumunan masa yang melibatkan banyak orang, secara tegas kami akan membubarkan acara tersebut, menjadi tanggung jawab Kalpores sesuai maklumat Kapolri,” kata dia.

Warga di perantauan sementara waktu diimbau tidak mudik ke daerah agar tidak membawa virus dan menulari daerah yang dituju.

Menurut bupati, semula pemkab menyiapkan anggaran pencegahan penyebaran Covid-19 Rp 1,1 miliar tetapi angka tersebut tidak mencukupi. Melalui kebijakan baru pemkab menyiapkan anggaran Rp 30 miliar.

Bupati menambahkan, RSUD Tjitrowardojo sebagai RS rujukan Covid-19 lini kedua, baru memiliki 7 ruang isolasi. Saat ini  Pemkab berbenah mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan.

“Pemkab masih menyiapkan semuanya, jika ruang isolasi tidak mencukupi pemkab memiliki sejumlah fasilitas lain seperti Hotel Ganesha, Ganesha Convention Hall, Gedung Kesenian, dan gedung olahraga, siap untuk mengisolasi para korban nantinya,” ujarnya.

Guna mencukupi kebutuhan sarana prasana penanganan Covid-19, Pemkab memesan sedikitnya 1.000 alat Rapid Test dan alat pelindung diri (APD) ke provinsi, namun hingga kini belum datang. (sol)