Penuh Haru, Personel Polda DIY Melepas Irjen Pol Suwondo Nainggolan
Saya merasa bangga dapat bertugas di Polda DIY, tempat yang penuh dengan kehangatan dan kedamaian
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA - Balutan busana tradisional Jawa memberi warna berbeda di halaman Mapolda DIY yang biasanya didominasi seragam kepolisian. Pagi itu, Kamis (20/3/2025), ratusan personel berbaris rapi, mengucapkan selamat jalan kepada sosok yang selama ini memimpin mereka.
"Saya merasa bangga dapat bertugas di Polda DIY, tempat yang penuh dengan kehangatan dan kedamaian," ucap Irjen Pol Suwondo Nainggolan dengan nada haru dalam sambutannya terakhir sebagai Kapolda DIY.
Mata beberapa personel tampak berkaca-kaca saat Suwondo menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung tugasnya selama ini.
Di bawah langit Yogyakarta yang cerah, seremoni pengalihan kepemimpinan berlangsung khidmat. Irjen Pol Suwondo Nainggolan secara resmi menyerahkan Pataka Manggala Naya Wiwarotama -- simbol kepemimpinan kepolisian Yogyakarta -- kepada Brigjen Pol Anggoro Sukartono yang kini mengemban amanah baru sebagai Kapolda DIY.
Jarang terlihat
Suasana penuh haru semakin terasa saat seluruh personel Polda DIY berjajar sepanjang jalan yang akan dilewati Irjen Suwondo hingga gerbang utama. Pemandangan ini menggambarkan kekeluargaan yang terjalin antara pimpinan dan anggotanya -- nilai yang jarang terlihat dalam institusi formal seperti kepolisian.
"Berbalut nuansa tradisional Jawa yang menjadi ciri khas Yogyakarta tergambarkan dari personel yang berbusana Jawa," jelas Kombes Pol Ihwan SIK, Kabidhumas Polda DIY. Baginya, ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan simbol keberlanjutan nilai-nilai kearifan lokal dalam institusi modern.
Irjen Suwondo yang kini melanjutkan karier sebagai Asisten Logistik Kapolri di Jakarta, meninggalkan jejak positif selama kepemimpinannya. Di bawah arahannya, Polda DIY berhasil menekan angka kriminalitas dan membangun kedekatan dengan berbagai elemen masyarakat.
"Meskipun Irjen Pol Suwondo Nainggolan tidak lagi bertugas di Yogyakarta, namun ikatan silaturahmi dengan seluruh anggota Polri di Polda DIY dan masyarakat tetap terjaga dengan baik," harap Ihsan.
Melanjutkan program
Sementara itu, Brigjen Anggoro Sukartono dalam kesempatan pertamanya berbicara sebagai Kapolda baru menekankan pentingnya melanjutkan program-program baik yang telah diinisiasi pendahulunya.
Secara terpisah Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan eratnya hubungan antara kepolisian dan budaya lokal di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Sultan menyampaikan filosofi Jawa manunggaling kawula lan gusti sebagai pesan bagi pemimpin baru.
"Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menyatu dengan rakyatnya, bukan hanya sebagai penguasa, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat," ungkap Sultan. Pesan ini seakan menjadi kompas moral bagi Brigjen Anggoro yang akan memimpin di tengah kompleksitas tantangan keamanan modern.
Dalam budaya Jawa, pergantian pemimpin selalu dimaknai sebagai momen untuk introspeksi dan menguatkan semangat kebersamaan. Pelepasan Kapolda lama dan penyambutan Kapolda baru di Yogyakarta menjadi cerminan bagaimana institusi modern tetap menjaga nilai-nilai tradisional yang menjadi kekuatan sekaligus identitas mereka. (*)